Jakarta, Aktual.com – Gempa bermagnitudo 5,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Boalemo, Gorontalo, pada Rabu pukul 07.49 WIB merupakan jenis gempabumi menengah, akibat adanya aktifitas subduksi Lempeng Laut Sulawesi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, gempa tersebut merupakan hasil pemutakhiran dari sebelumnya bermagnitudo 5,4, dengan episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,25° LU ; 122,21° BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 83 km arah Utara Kota Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Gorontalo pada kedalaman 88 km.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik oblique ( oblique thrust fault ),” ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam keterangannya, Rabu (15/9).
Guncangan gempa tersebut dirasakan di daerah Boalemo, Gorontalo Utara, dan Buol, II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu) Manado, Bone Bolango, Kota Gorontalo, dan Toli-toli II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Kabupaten Gorontalo I-II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar dia.
Hingga pukul 08.15 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock ).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” ujar Bambang.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara