Warga bersama dokter dan pihak kepolisian mengevakuasi jenazah bayi yang dimakan anjing
Warga bersama dokter dan pihak kepolisian mengevakuasi jenazah bayi yang dimakan anjing

Manggarai Timur, Aktual.com – Warga Kampung Baga, Desa Bamo, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur digemparkan dengan adanya potongan tubuh bayi yang dimakan anjing pada Sabtu (29/5), pukul 10:15 WITA kemarin.

Maria Wahni Kolang (42), salah satu saksi mata menjelaskan bahwa dirinya mengetahui kejadian tersebut saat ia handak membeli sabun mandi di salah satu kios terdekat yang berada di pinggir jalan. Dalam perjalanan, dirinya melihat seekor anjing milik salah satu warga, Agustinus Darung, menggigit sesuatu sambil berlari.

”Saya penasaran, sehingga saya ikuti itu anjing. Akhirnya anjing tersebut melepas gigitan yang ada di mulutnya tepat di samping rumah milik Agus. Ternyata itu potongan tubuh manusia (bayi),” jelasnya.

Saat ditemukan, mayat bayi tersebut sudah tidak utuh lagi. Ada bagian-bagian tubuh yang sudah hilang.

”Kepala dan kakinya sudah tidak ada. Hanya kedua tangan dan dada yang tersisa,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, setelah melihat potongan tubuh bayi tersebut, dirinya memanggil warga kampung untuk melaporkan kepada pihak berwajib. Informasi itu kemudian menyebar dan menggegerkan masyarakat kampung. Karena penasaran, warga kampung mendatangi tempat kejadian.

“Kemudian saya panggil warga untuk segera menghubungi pihak kepolisian,” jelasnya.

Beberapa menit kemudian, pihak Kepolisian Sektor Wae Lengga bersama Dokter Dedek Hadrian mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi jenazah bayi tersebut. Di tempat kejadian, Dokter Dedek Hadrian melakukan visum. Hasil pemeriksaan Dokter Dedek, mayat bayi yang dimakan anjing tersebut berjenis kelamin laki-laki dan berumur kisaran 2-3 bulan.

“Bayi berumur 2-3 dan diperkirakan sudah meninggal sejak satu Minggu yang lalu,” jelasnya.

Warga setempat bersama pihak kepolisan sepakat untuk menguburkan mayat bayi tersebut di belakang rumah milik AD yang berjarak 20 meter dari tempat kejadian.

(Florianus Jefrinus Dain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nusantara Network