Jakarta, Aktual.com – Pembangunan proyek infrastruktur diera Joko Widodo (Jokowi) saat ini sudah sangat massif dan tak tekendali. Di saat dana APBN yang minim, proyek infrastruktur Jokowi terus digenjot, sehingga memaksa BUMN untuk berutang.
Salah satu BUMN yang tinggi utangnya adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Waskita sendiri telah mengumpulkan lebih dari selusin konsesi jalan tol. Akibatnya, utang perusahaan mencapai Rp65,7 triliun per September atau dua kali lipat pada tahun sebelumnya.
Mengutip data dari Nikkei, Waskita menjadi salah satu contoh perusahaan negara yang telah mengambil risiko lebih besar selama era Jokowi. Totalnya ada tujuh BUMN yang memiliki utang besar, yaitu empat BUMN di konstruksi, dua di sektor semen dan satu BUMN operator jalan tol.
Totalnya mencapai sekitar Rp 200 triliun pada September itu atau tiga kali lipat dari jumlah yang terlihat pada tiga tahun lalu. Pada tahun lalu saja, jumlahnya melonjak hingga 60 persen. Ketujuh BUMN itu adalah selain Waskita, ada PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PTPP (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Semen Baturaja Tbk.
Gaya Jokowi ini di mata ekonom senior, Faisal Basri, hanya mau membangun proyek tanpa dipikir-pikir dulu risikonya. “Jadi daya Jokowi ini adalah ‘lakukan saja’. Jika ada yang tidak beres kita bisa melakukan koreksi,” sidnir Faisal ditulis Senin (27/11).
Artikel ini ditulis oleh: