Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)

Mataram, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy menyerahkan sebanyak 21 truk berbagai jenis bantuan yang berkaitan dengan dunia pendidikan untuk pelajar dan guru terdampak gempa bumi di Nusa Tenggara Barat.

Pelepasan puluhan unit truck pengangkut bantuan tersebut dilakukan usai apel “Gerakan Kembali ke Sekolah” di alun-alun Bumi Gora, kantor Gubernur NTB, Minggu (9/9).

Bantuan tersebut akan didistribusikan ke tujuh kabupaten/kota terdampak gempa bumi, yaitu Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, dan Kota Mataram.

Jenis bantuan berupa peralatan sekolah, peralatan permainan dan kesenian, alat tulis dan kertas untuk keperluan sementara kegiatan sekolah dan logistik untuk keperluan tenaga kependidikan.

Kemendikbud juga akan menambah sebanyak 650 tenda untuk sekolah darurat sehingga total tenda yang didistribusikan lebih dari 1.000 unit.

Bantuan tenda tersebut didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota terdampak gempa sesuai skala prioritas.

Mendikbud Muhajir mengatakan dampak dampak gempa bumi di NTB, tentu saja sangat besar dan merugikan secara berkepanjangan.

“Untuk itu, seluruh bangsa Indonesia ikut prihatin dan mengulurkan tangan seoptimal mungkin membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah di NTB,” katanya.

Akan tetapi, kata dia, pada akhirnya yang harus menyesuaikan sendiri adalah juga masyarakat dan pimpinan daerah di NTB.

Kemendikbud juga akan berusaha bekerja sama semaksimal mungkin dengan dinas terkait terutama di NTB, untuk membangun kembali dunia pendidikan.

Dalam kesempatan itu, Muhajir juga berdoa agar ujian yang diberikan oleh Allah SWT, justru akan membuat rakyat NTB semakin kuat.

“Kita selalu berusaha berdoa kalau Allah SWT, mudahan ujian ini membuat semakin kuat dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang besar,” ucapnya.

Kemendikbud, kata dia, masih menginventarisir sekolah-sekolah yang rusak ringan, sedang dan berat.

Untuk yang ringan akan ditangani Kemendikbud bekerja sama dengan dinas pendidikan dan kebudayaan setempat. Sedangkan kategor rusak sedang hingga berat akan ditangani Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Muhajir menambahkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Agama terkait dengan upaya perbaikan gedung madrasah yang rusak akibat gempa.

“Data sementara yang sudah dilaporkan sebanyak 600 sekolah rusak mulai dari kategori ringan, sedang dan berat,” katanya.

antara

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara