Ibukota dalam siaga tinggi sejak seorang pembom bunuh diri Taliban meledakkan ambulans berisi bahan peledak di sebuah jalan yang sibuk pada 27 Januari, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai setidaknya 235 orang.

Seminggu sebelumnya, militan membunuh lebih dari 20 orang termasuk empat orang warga negara AS dalam sebuah serangan di salah satu hotel ternama di kota tersebut. Taliban juga mengklaim serangan itu.

Pada hari Sabtu, seorang pembom meledakkan dirinya di sebuah jalan di dekat markas besar misi pimpinan NATO Afghanistan. Identitas korban tidak diketahui, kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish.

ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui sebuah pesan di kantor berita mereka, Amaq. ISIS yang berafiliasi di Afghanistan pertama kali muncul di dekat perbatasan dengan Pakistan pada tahun 2015, mereka semakin aktif dan telah mengklaim beberapa serangan baru-baru ini.

Pemerintah resmi yang didukung Barat berada di bawah tekanan publik untuk menyisihkan persaingan dan meningkatkan keamanan. Presiden Ashaf Ghani telah menyetujui sebuah rencana keamanan baru untuk Kabul namun tidak jelas langkah apa yang bisa diambil di kota berpenduduk lima juta orang tersebut, yang telah memiliki banyak pos pemeriksaan dan pembatasan kendaraan.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara