Warga sipil dinyatakan meninggal akibat serangan udara koalisi pimpinan AS terhadap Kota Ar-Raqqah di Suriah Utara. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Militer Suriah pada Ahad (14/1) menghadapi gelombang lain serangan oleh gerilyawan di Idlib, beberapa hari setelah militer pemerintah menggagalkan serangan di kubu gerilyawan tersebut, kata Media Perang militer Suriah.

Pasukan militer telah menanggapi serangan oleh petempur Komite Pembebasan Levant (LLC), yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida dan juga dikenal dengan nama Front An-Nusra, serta Partai Turkistan, yang didukung Turki, di pinggir selatan Idlib, kata laporan militer.

Pertempuran telah berkecamuk sejak Sabtu malam, ketika gerilyawan kembali melancarkan serangan mereka terhadap posisi militer di Idlib Selatan, kata laporan tersebut.

Kelompok Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia mengatakan 95 gerilyawan, termasuk enam komandan, telah tewas dalam pertempuran di Idlib Selatan selama empat hari belakangan.

Pada Kamis (11/1), gerilyawan melancarkan serangan besar guna menangkal gerak maju militer Suriah, yang telah melancarkan serangan sejak 25 Desember.

Gerilyawan berhasil merebut beberapa daerah dari militer, sebelum pasukan pemerintah melancarkan serangan balasan pada Jumat dan merebut kembali kota kecil yang telah jatuh ke dalam kekuasaan gerilyawan.

Serangan militer Suriah bertujuan membersihkan pinggir selatan Idlib, pinggir utara Provinsi Hama di Suriah Tengah, dan pinggir selatan Provinsi Aleppo di Suriah Utara dari anggota faksi yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida dan petempur yang didukung Turki.

Media Perang menyatakan prajurit militer Suriah telah hampir merebut seluruh pinggir tenggara Aleppo, setelah merebut puluhan kota kecil di daerah itu, demikian laporan Xinhua –yang dipantau di Jakarta, Senin (15/1).

Menurut laporan tersebut, militer pemerintah bergerak maju dari Aleppo Selatan ke arah Pangkalan Udara Abu Ad-Duhur di pinggir tenggara Idlib.

Satuan militer yang telah bergerak maju dari pinggir utara Hama ke arah Abu Ad-Duhur hanya terpisah delapan kilometer dengan satuan yang bergerak maju dari Aleppo Selatan.

Kantor Berita Resmi Suriah, SANA, pada Jumat mengatakan gerilyawan menggunakan peralatan militer Turki dalam serangan mereka di Idlib, sebab provinsi tersebut dipandang oleh Ankara sebagai tempat penting.

Idlib telah muncul sebagai sasaran utama kelompok gerilyawan, yang telah meninggalkan beberapa posisi di seluruh Suriah, setelah menyerah kepada militer Suriah.

Daerah itu telah menjadi tempat persembunyian beberapa kelompok gerilyawan dari berbagai afiliasi, sebagian didukung oleh Turki, sementara yang lain, termasuk LLC, dinyatakan sebagai kelompok teror.

LLC telah kembali ke permukaan setelah nyaris kalah dari petempur IS di kubu utama mereka pada penghujung tahun lalu.

Pusat sasaran militer Suriah tampaknya telah beralih menjadi untuk mengalahkan LLC, sebab kelompok itu menguasai daerah penting di dekat Damaskud dan kebanyakan wilayah Idlib.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka