Target RAPBN 2018 terlalu rendah, utang terus meroket. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Ketua Fraksi Gerindra DPR RI Ahmad Muzani menegaskan bahwa fraksinya tidak setuju dengan rancangan APBN (RAPBN) 2018 yang tengah digodok antara pemerintah dengan DPR RI saat ini.

Menurutnya, pada rencana pembangunan naisonal, pendapatan negara, serta kondisi perekonomian nasional hari ini targetnya dinilai terlampau rendah.

“Fraksi Partai Gerindra menyatakan tidak setuju RAPBN 2018, karena target, belanja, dan pertumbuhan ekonomi terlampau rendah, namun jika itu yang diyakini pemerintah, kami persilahkan pemerintah untuk melaksanakannya,” kata Muzani, di Jakarta, Rabu (25/10).

Lebih lanjut dikatakan bahwa utang pada akhir Agustus mencapai Rp3.825 triliun sudah sangat berbahaya. Pasalnya, utang tersebut akan terus meningkat hingga akhir tahun.

“Utang pemerintah sampai akhir Agustus 2017 sebesar Rp3.825 triliun dan kami memperkirakan sampai akhir tahun 2017 akan menjadi Rp4.000 triliun (termasuk front loading) atas sebesar 29.4% dari pendapatan domestik bruto (PDB),” ujarnya

Utang seperti itu, lanjutnya, sangat berbahaya jika APBN bergantung pada pada utang di tengah pemerintah yang tidak mampu meningkatkan pendapatan negara.

“Sehingga pemerintah harus membuat utang baru untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Itu sebabnya, utang pemerintah pada akhir tahun 2014 dari sebesar Rp2.604 triliun meroket menjadi sebesar Rp4.000 triliun pada akhir 2017 ini,” papar anggota komisi I DPR RI itu.

(Reporter: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka