Jakarta, Aktual.com – Sejumlah massa yang tergabung dalam rukunnya warga DKI antikorupsi (RW DKI AKSI) menggelar aksi demonstrasi di halaman balaikota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat dan di halaman gedung kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan Jakarta Selatan pada Jum’at siang (20/1).
Dalam aksinya para pendemo mempertanyakan adanya temuan beras busuk yang mereka duga merupakan paket bansos covid-19. Selain itu, masa juga menyinggung sejumlah persoalan kasus dugaan korupsi yang terjadi di DKI Jakarta seperti penyelenggaraan Formula E tahun 2022 dan pembelian tanah di Pulogebang.
Dengan membawa poster dan spanduk, masa aksi tersebut mempertanyakan adanya temuan beras busuk dengan menyinggung para pejabat terkait agar tidak saling lempar tanggungjawab. Mereka menyayangkan timbunan beras busuk tersebut ditengah ekonomi masyarakat yang sulit akibat pandemi covid-19.
“Raja tega, beras rakyat kok ditimbun sampai busuk. Usut sampai tuntas, tangkap pelaku dan aktor intelektualnya. Rakyat lapar, ekonomi sulit. Pejabat busuk malah timbun beras sampai busuk. Mana tanggungjawabmu,” ujar koordinator aksi dalam orasinya di balaikota DKI Jakarta.
“Ada kutu dalam beras bansos, ada sekutu ambil untung sambil kampanyekan juragan di medsos,” singgung masa aksi.
Pada kesempatan tersebut, pendemo juga mempertanyakan peran Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam upaya pencegahan korupsi di DKI Jakarta yang kini tengah diusut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Formula E disidik TGUPP diam, sekarang ada temuan beras busuk yang katanya paket bansos covid-19 TGUPP juga diam,” katanya.
Sementara itu di halaman kantor KPK massa aksi meminta aparat penegak hukum khususnya lembaga anti rasuah untuk gerak cepat menyelidiki secara tuntas agar terang benderang. Massa juga meminta pihak-pihak terkait untuk bertanggungjawab atas munculnya persoalan dugaan korupsi di DKI Jakarta yang menurut para pendemo akibat dari carut-marutnya pengelolaan pemerintahan daerah.
“Ayo KPK jangan takut, usut tuntas semuanya tanpa pandang bulu. Selidiki agar terang benderang siapa malingnya,” tegas masa aksi.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra