Gizi Berujung Gawat, Keracunan Massal Siswa NTT Diduga dari Menu MBG

Jakarta, aktual.com – Insiden keracunan massal siswa terjadi di dua wilayah berbeda di Nusa Tenggara Timur (NTT) usai mereka mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus pertama terungkap di SMP Negeri 8 Kota Kupang, pada Selasa (22/7/2025), ketika sejumlah siswa mengeluh sakit perut dan diare tak lama setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari tahu dan sayur.

Beberapa siswa sempat merasakan keanehan pada rasa makanan yang asin dan asam, namun tetap memakannya. Tak lama kemudian, siswa mulai izin ke toilet dan jumlahnya meningkat tajam hingga memenuhi ruang UKS.

“Proses belajar terganggu karena banyak siswa bolak-balik ke kamar mandi. Mereka mengeluh mencret dan perut sakit,” kata Kepala Sekolah Maria Theresia Lana, Selasa (22/7/2025).

Sebanyak 140 siswa dilaporkan terdampak. Pemerintah Kota Kupang menanggung seluruh biaya pengobatan di RSUD SK Lerik. Hingga Rabu (23/7/2025), delapan siswa masih menjalani perawatan.

“Sejauh ini sudah sehat dan sebagian besar sudah pulang sejak kemarin dan tersisa 8 orang tunggu pemulihan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati.

Ia menambahkan, “Belum ada laporan (terkait diagnosis). Hanya, mereka itu banyak nyeri pada perut,” katanya.

Kasus serupa muncul keesokan harinya, Rabu (23/7/2025), di Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya. Sebanyak 75 siswa SMA dan SMK dari tiga sekolah mengalami keluhan pusing, mual, gatal, dan lemas usai mengonsumsi menu MBG.

Kabid Humas Polda NTT, Kombes Hendry Novika Chandra, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Para siswa dirawat di RS Karitas Waitabula, RSUD Reda Bolo, dan Puskesmas Radamata.

“Kami telah mengambil sampel sisa makanan dari sekolah dan dapur penyedia untuk diuji laboratorium,” kata Hendry, sembari menegaskan bahwa penyelidikan sedang berlangsung dan masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

Artikel ini ditulis oleh:

Andry Haryanto