Jakarta, Aktual.com – Sistem ekonomi Indonesia semakin membingungkan. Gurita kapitalisme semakin mencekik perekonomian rakyat. Pernyataan itu disampaikan salah satu tokoh pemrakarsa ‘Gerakan Selamatkan NKRI’, Heppy Trenggono.

Presiden Soekarno, kata dia, dahulu mengajarkan ekonomi dibangun secara gotong royong yakni semua untuk semua. Tapi sekarang, kondisi bangsa justru sebaliknya. Praktik-praktik kapitalis terus memiskinkan bangsa.

Salah satu yang jadi sorotan Heppy adalah fenomena ojek online “Gojek” yang merebak di Jakarta. Yang seperti begitu dibanggakan Presiden Joko Widodo dan dipuji sebagai bentuk ekonomi kreatif.

Ditegaskan dia, Gojek bukanlah bentuk sistem ekonomi kreatif. Sifatnya bertolak belakang dengan konsep gotong royong untuk semua yang digagas Soekarno. Gojek sistemnya adalah bekerja dari semua untuk sendiri.

“Itu murni kapitalis, bukan gotong royong. Bukan semua untuk semua, tapi semua untuk sendiri. Ekonomi Indonesia akan menjadi ekonomi gojek?” ujar Heppy, dalam acara deklarasi ‘selamatkan NKRI’ di Jakarta Selatan, Kamis (12/11)

Yang dipermasalahkan Heppy, pemimpin nasional seperti Presiden Jokowi menganggap gojek sebagai keberhasilan ekonomi. Dia mengaku khawatir Presiden Jokowi tidak paham soal gojek sehingga begitu membanggakannya. “Dia gak paham semuanya,” ucap dia.

Heppy menutup pernyataannya dengan sebuah ironi di tengah pengangguran saat ini yang sangat luar biasa terjadi. “Mari kita ucapkan selamat datang para pekerja China,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: