Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) Idrus Marham di Kawasan Senayan, Jakarta, Kamis, 23/10/2025. Aktual/TAUFIK HAREFA

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kebijakan Publik, Idrus Marham, mengatakan, Partai Golkar tidak akan mundur langkahnya sedikit pun untuk mengusulkan Presiden ke-2 RI, Soeharto, menjadi pahlawan nasional.

Golkar mengklaim banyak fakta prestasi pembangunan yang dilakukan Soeharto selama menjalankan pemerintahan orde baru selama 32 tahun.

“Kami juga melihat bahwa Pak Harto, siapapun kalau mau jujur menilai prestasi-prestasi pembangunan yang dilakukan. Baik di dalam mendesain bagaimana dengan Repelitanya, bagaimana GBHN-nya. Dan ini berjalan dengan triloginya misalkan, dan lain-lain, ini kan dijalankan dengan baik,” jelas Idrus di Jakarta, Kamis siang (23/10/2025).

Sebelumnya, Kementerian Sosial mendaftarkan 40 nama tokoh ke pihak Kementerian Kebudayaan untuk diusulkan mendapat gelar sebagai pahlawan nasional. Dari 40 nama tersebut, terdapat nama Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Idrus menegaskan, pihaknya tidak pernah surut untuk mendorong Soeharto menjadi Pahlawan Nasional. Golkar, katanya, siap berdialog dengan berbagai pihak untuk memuluskan proses pengusulan gelar tersebut. Partainya juga tidak akan terpengaruh oleh pandangan yang berbeda terhadap sosok Soeharto.

“(Penolakan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional, red) Kita tidak mau tahu itu. Yang kami tahu dari Partai Golkar adalah bahwa Partai Golkar tidak akan mundur sedikit pun memperjuangkan Pak Harto sebagai pahlawan nasional, dan akan menghadapi dialog dengan siapapun untuk memuluskan proses-proses yang sudah berjalan itu,” tegasnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan pihaknya telah mengirim sebanyak 40 nama untuk diusulkan menjadi pahlawan nasional, salah satunya Soeharto.

“Ada 40 nama yang diusulkan dari beberapa yang dibahas di Kemensos tahun ini,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, Kamis (23/10/2025).

Gus Ipul menjelaskan, nama-nama yang diusulkan tersebut dianggap telah memenuhi syarat Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan untuk diusulkan sebagai pahlawan nasional.

“Sebagaimana kami sampaikan ada beberapa nama yang telah dianggap memenuhi syarat. Beberapa kali dibahas semua di Dewan Gelar, yang kami lihat syarat formail mencukupi,” ujarnya.

Selain mantan Presiden Soeharto, ada nama lainnya seperti Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, aktivis buruh Marsinah, ulama asal Bangkalan Syaikhona Muhammad Kholil.

Kemudian, Rais Aam PBNU KH Bisri Syansuri, KH Muhammad Yusuf Hasyim dari Tebuireng Jombang; Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf dari Sulawesi Selatan, serta mantan Gubernur Jakarta Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin.

Terkait adanya pihak yang keberatan nama Soeharto masuk diusulkan sebagai pahlawan nasional, Gus Ipul mengaku menghargai perbedaan pendapat.

“Jadi, setiap nama yang diusulkan dibahas secara tuntas. Kami kita semua menghargai perbedaan pendapat yang ada, baik di tim maupun yang ada di masyarakat semua pendapat jadi pertimbangan,” ujarnya.

Laporan: Taufik Akbar Harefa

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi