Semarang, Aktual.com – Mega proyek yang dibuat pemerintah, dianggap menjadi penyebab ancaman ekologis di Indonesia. Semisal, kasus proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah.

Aktivis Greenpeace Indonesia, Desriko Malayu Putra, menuturkan satu PLTU saja bisa mengancam kelangsungan hidup banyak orang. Sedangkan faktanya saat ini sudah ada tiga PLTU yang sudah dan akan beroperasi.

“Tidak dapat dibayangkan, bagaimana kehancuran ekologis yang menimpa daerah sekitar proyek tersebut,” kata dia, dalam siaran pers terkait Hari Tani Nasional, yang diterima Aktual.com, Senin (28/9).

Diberitakan sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, mencatat sepanjang tahun 2014, ada sedikitnya terjadi 472 konflik agraria di seluruh Indonesia. Dengan luasan konflik mencapai 2.860.977 hektar dan melibatkan sedikitnya 105.887 kepala keluarga.

Disampaikan aktifis dari LBH Semarang, Mazaya Latifasari, berbagai dampak langsung bisa dirasakan rakyat akibat konflik agraria tersebut. Antara lain berupa penggusuran dan perampasan tanah baik di kota maupun desa, berkurangnya sumber-sumber pangan dan ekonomi rakyat karena alih fungsi hutan dan lahan pertanian.

“Dan kerusakan ekologis hulu-hilir,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: