# Migas Bukan Lagi Tumpuan Penerimaan Negara

Belakangan ini sektor migas tidak bisa lagi dijadikan tumpuan untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Pada APBN Tahun 2018 tercatat target PNBP Rp275,4 triliun dengan sumbangsih sektor migas hanya Rp80,3 triliun atau 29 persen. Jika dibandingkan dengan target penerimaan negara pada APBN Tahun 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun, maka sumbangsih sektor migas hanya sebesar 4,2 persen.

“Kontribusi migas pada PNBP persentasinya semakin turun. Orang yang masih bilang Indonesia kaya migas harus mikir lagi, dari sektor komoditas juga sudah turun, sekarang malah kita net importir,” kata Ekonom UI, Berly Martawardaya.

Pada tahun 2017, realisasi penerimaan sub sektor migas Rp138 triliun atau sebesar 130,8 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar Rp105.45 triliun. Meskipun pencapaian indikator penerimaan negara tahun 2017 telah melebihi target yang telah ditetapkan dalam APBN 2017, namun demikian pencapaian penerimaan negara tahun 2017 masih berada di bawah target rencana jangka menengah yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Ditjen Migas 2015-2019.

Walau demikian, kendati sektor migas tak bisa lagi menjadi tumpuan penerimaan negara, sektor migas masih tetap memegang peranan penting dalam struktur ekonomi nasional sebagai modal dasar pembangunan dan penggerak roda pembangunan. Berdasarkan analisa Indonesia Petrolium Association (IPA), setiap USD1 juta nilai investasi hulu migas akan menciptakan multiplier effect lapangan kerja dan memberikan nilai tambah hingga USD1,6 juta.

Oleh karena itu, yang patut diwaspadai bukan hanya dari aspek penerimaan negara, namun perkembangan sektor migas nasional beberapa tahun belakangan ini cukup memprihatinkan. Jika ditinjau dari realisasi investasi hulu migas, terlihat terus menglami penurunan. Sejak tahun 2014 realisasi investasi USD20.380,79 juta turun ke USD15.340,00. Kemudian pada tahun 2016 turun menjadi USD11.586,01 juta. Adapun capaian kinerja tahun 2017 menyisakan USD7.644,14 juta.

Selanjutnya, # Wilayah Kerja Migas Terus Menurun

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka