Warga antri untuk mendapatkan elpiji 3 kg dalam operasi pasar di kawasan Paledang, Bogor, Kamis (7/12). Sejumlah daerah di Indonesia mulai mengalami kelangkaan Elpiji 3 kilogram (kg) subsidi warna hijau muda atau sering disebut gas melon. Pertamina membuat pernyataan kelangkaan gas elpiji 3 kg disebabkan tingginya permintaan gas elpiji jelang libur panjang natal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Banda Aceh, Aktual.com – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf secara tegas mengingatkan kepada pihak dealer LPG bersubsidi agar menyalurkan gas bersubsidi kepada yang berhak menerima.

“Gubernur meminta agar penyaluran gas bersubsidi benar-benar tepat sasaran, dijual kepada masyarakat miskin, bukan kepada orang kaya maupun pedagang,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (17/03).

Gubernur juga meminta agar harga gas bersubsidi dijual sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Pak gubernur mendapatkan banyak laporan dari masyarakat bahwa gas bersubsidi sulit mereka dapatkan, penyaluran tidak tepat sasaran, bahkan kalau ada barang, harganya sangat mahal, jauh di atas HET yang sudah ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Mulyadi menambahkan, gubernur juga meminta kepada masyarakat yang melihat praktik penjualan gas bersubsidi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar segera melaporkannya.

“Gubernur juga berharap kepada aparat penegak hukum untuk menindak pelaku yang curang sesuai hukum yang berlaku,” lanjutnya lagi.

Selain itu kata Mulyadi, pihak penyalur gas bersubsidi juga harus memikirkan format penyaluran gas bersubsidi sehingga masyarakat tidak harus mengantri berlama-lama di pangkalan untuk mendapatkan gas bersubsidi LPG 3 Kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka