Pada Jumat (14/4), komandan tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal John Nicholson, membela serangan itu, dengan mengatakan bahwa keputusan menggunakan bom tersebut berdasarkan atas kebutuhan ketentaraan, bukan alasan politik.
Pasukan Afghanistan, didukung pesawat tempur dan pasukan khusus Amerika Serikat, memerangi pegaris keras terkait IS di Afghanistan timur selama bertahun-tahun.
Gerakan terkini dimulai pada Maret dan berlanjut hingga pasukan memukul pejuang IS sampai di terowongan beranjau di daerah pegunungan terpencil, yang membuat komandan meminta penggunaan bom GBU-43.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan