Kabul, Aktual.com – Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada Sabtu (15/4) menuduh penggantinya melakukan pengkhianatan dengan mengizinkan tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom terbesar, yang pernah digunakan dalam pertempuran, dalam perang melawan IS di Afghanistan.

Karzai, yang juga bersumpah melawan Amerika, mempertahankan pengaruh cukup besar dalam kelompok suku besar Pashtun, yang juga suku asal Presiden Ashraf Ghani.

Kalimat keras itu dapat mengisyaratkan kemunduran besar politik, yang mungkin membahayakan gerakan tentara Amerika Serikat di Afghanistan.

Pejabat pertahanan Afghanistan menyatakan GBU-43 berberat 9.797kg itu dijatuhkan pada Kamis (13/4) di provinsi timur, Nangarhar, menewaskan hampir 100 tersangka pegaris keras, meskipun mereka mengakui bahwa itu adalah perkiraan dan tidak didasarkan atas jumlah mayat.

“Bagaimana Anda bisa mengizinkan orang Amerika Serikat mengebom negara Anda dengan perangkat sama dengan bom atom?” kata Karzai pada acara terbuka di Kabul mempertanyakan keputusan Ghani tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arbie Marwan