Semarang, Aktual.com — Penurunan harga komoditas cabai di sejumlah sentra seluruh Jawa Tengah menjadi pemicu deflasi menjadi 0,4 persen pada Oktober 2015.
“Angka itu turun dibandingkan bulan September di 0,15 persen. secara umum harga berbagai kooditas pada bulan Oktober pada turun,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Jateng, Jam-Jam Zamachsyari, Selasa (03/11).
Menurutnya, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai hijau.
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Jateng, pada Oktober 2015 terjadi deflasi sebesar 0,04% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,38 lebih rendah dibandingkan September 2015 yang mengalami deflasi sebesar 0,15% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,42.
Dia menambahkan deflasi yang disebabkan penurunan harga ditunjukkan dengan terjadinya penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,49%; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05%; kelompok sandang sebesar 0,02% dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01%.
Dari enam ibukota provinsi di Pulau Jawa, lima kota mengalami deflasi dan satu kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,34% diikuti Serang sebesar 0,30%.
“Adapun Semarang mengalami deflasi sebesar 0,16%; Bandung sebesar 0,06% dan DKI sebesar 0,05%. Sedangkan inflasi terjadi di Yogyakarta sebesar 0,01%,” terangnya.
Adapun, inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga ditunjukkan dengan kenaikan indeks terjadi pada kelompok kesehatan sebesar 0,30% diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,20% dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,19%.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka