Brebes, Aktual.com – Para nelayan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah kini memilih banting stir menjadi petani garam karena pendapatan yang mereka terima kini lebih menjanjikan seiring melonjaknya harga kelengkapan bumbu dapur tersebut.
Petani garam Desa Sawojajar Kecamatan Wanasari, Dastam (52) mengatakan bahwa saat ini bekerja sebagai petani garam lebih menjanjikan, dan menguntungkan dibanding mencari ikan di laut karena harga bahan baku bumbu dapur itu cukup tinggi.
“Saat ini harga garam sedang tinggi sehingg menjadi petani garam lebih menguntungkan dibandingkan melaut,” katanya di Brebes, Jumat (28/7).
Dengan lahan seluas satu hektare maka petani bisa memanen 5 ton garam sehingga pendapatan mereka jauh lebih tinggi dibanding mencari ikan di laut. “Jika musim dan berangin seperti sekarang ini maka ikan besar di pinggiran (laut) tidak ada. Boleh dikatakan air laut sedang dingin sehingga kami kesulitan menangkap ikan di pinggiran sehingga hampir sebagian besar nelayan beralih pekerjaan menjadi petani garam.”
Dia mengatakan petani garam akan kembali beralih menjadi nelayan rajungan pada saat memasuki musim hujan. “Akan tetapi, kami kini menikmati bekerja sebagai petani garam karena harga jual garam cukup tinggi hingga mencapai Rp4 ribu/ perkilogram, jauh lebih bagus dari harga sebelumnya Rp500 per kilogram,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu