Jakarta, Aktual.co — Imbas anjloknya harga minyak dunia membuat sejumlah perusahaan minyak nyaris ‘gulung tikar’ dengan memangkas jumlah karyawannya.

Adalah Nexen Energy, anak usaha dari raksasa perusahaan minyak asal Tiongkok, CNOOC yang terpaksa akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawannya di wilayah operasi Amerika Utara dan Inggris.

Di Amerika Utara, sebanyak 340 karyawan akan ‘dirumahkan’. Sedangkan, di Inggris, akan ada 60 karyawan Nexen yang terancam menjadi pengangguran.

Dengan pengurangan pegawai ini, 13 persen karyawan Nexen berkurang dari jumlahnya yang mencapai 3.200 orang, demikian seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (20/3).

Kondisi bisnis yang tengah melambat akibat harga minyak dunia yang anjlok mencapai 50 persen sejak Juni tahun lalu, menjadi penyebab utama Nexen melakukan PHK.

Bahkan, saat ini harga minyak di bawah US$ 50/barel, dari angka tertingginya di atas US$ 100/barel pada tahun lalu.

“Ini sangat disesalkan. Keputusan ini penting. Diambil untuk menyelaraskan perusahaan dengan program pengurangan modal kami,” kata Chief Executive Nexen, Fang Zhi dalam pernyataannya.

“Kita sudah mempertimbangkan matang-matang soal keputusan ini, dan semua pekerja yang terdampak sudah diperlakukan dengan adil dan terhormat,” imbuhnya.

Kendati demikian, pihak Nexen berjanji‎ pada pemerintah Kanada untuk tetap mempertahankan manajemen perusahaan dan pekerjanya, bersamaan dengan investasi di sektor Migas di sana.

Kementerian Perindustrian Kanada mengemukakan pihak Nexen telah mempertimbangkan keputusan PHK ini demi meyakinkan bahwa keputusan tersebut sudah sesuai dengan komitmen CNOOC.

“Kementrian perindustrian Kanada sudah mempertimbangkan keputusan itu dan akan menyesuaikan dengan investmen Kanada,” ungkap Jake Enwright, juru bicara Kementrian Perindustrian, James Moore.

Sebagaimana diketahui pada proyek Long Lake di lahan minyak Kanada, Nexen adalah penyewa  deepwater Teluk Meksiko, dan salah satu pemain terbesar di Laut Utara di mana ia menghasilkan minyak pertama dari proyek Golden Eagle pada tahun 2014.

Bulan lalu, CNOOC memangkas belanja modal 2015 sebesar 26 persen menjadi 35 persen menjadi antara 70 miliar dan 80 miliar yuan ($11,19 miliar-$ 12790000000), tapi masih berencana untuk meningkatkan produksi hingga 15 persen.  (Laporan: Tri Harniangsih/ Zee zee)

Artikel ini ditulis oleh: