A visitor passes ENOC-branded oil barrels stored at the Emirates National Oil Co. lubricants and grease manufacturing plant in Fujairah, United Arab Emirates, on Monday, March 12, 2012. ENOC, as Dubai's government-owned refiner is known, will expand the plant's capacity to 250,000 tons a year by 2014, it said. Photographer: Gabriela Maj/Bloomberg

Jakarta, Aktual.com — Harga minyak dunia berbalik naik (rebound) pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah Iran dan enam kekuatan utama memperpanjang tenggat waktu untuk mencapai kesepakatan nuklir yang bisa menambahkan minyak Iran ke pasar global yang kelebihan pasokan.

Melansir laman AFP, Rabu (1/7), minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 1,14 dolar AS menjadi ditutup pada 59,47 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu di perdagangan London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Agustus berakhir di 63,59 dolar AS per barel, sebuah peningkatan 1,58 dolar AS dari penutupan Senin.

Kedua kontrak berjangka utama telah jatuh pada Senin, karena Yunani meluncur menuju gagal bayar (default) utang dan berpotensi keluar dari zona euro. Ketidakpastian mengguncang pasar, mendorong WTI turun 1,30 dolar AS dan Brent turun 1,25 dolar AS.

Para pedagang fokus pada perundingan nuklir Iran di Wina untuk kesepakatan mengakhiri kebuntuan selama 13-tahun antara Iran dan enam kekuatan utama atas program nuklir Teheran yang kontroversial.

Iran dan yang disebut P5+1 — Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, Prancis, Rusia dan Jerman — memberi mereka tambahan satu minggu, sampai 7 Juli untuk meraih sebuah kesepakatan setelah tidak ada terobosan terlihat dalam perundingan menjelang batas waktu tengah malam Selasa.

Dalam rangka pembicaraan, Iran setuju secara substansial menurunkan kegiatan nuklirnya dalam upaya untuk mengembangkan senjata nuklir — tujuan yang dibantah oleh Teheran — hampir tidak mungkin.

Sebagai imbalannya, sanksi yang mencekik ekonomi Iran oleh tersedaknya ekspor minyak secara bertahap akan dicabut.

“Untuk pasar minyak kesepakatan nuklir Iran adalah fundamental yang paling penting meskipun gejolak Yunani akan membantu menghempaskan seluruh pasar minyak dari hari ke hari,” kata Bjarne Schieldrop, kepala analis di Commodities SEB Markets.

Artikel ini ditulis oleh: