Petani memelihara daun tembakau di perkebunan tembakau Kampung Cimuncang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (27/5). Harga tembakau basah ditingkat petani saat ini mencapai Rp 3.500 per kilogram sedangkan harga tembakau kering mencapai Rp 80.000 per kilogram. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/Spt/16

Jember, Aktual.com – Petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami kerugiaan jutaan rupiah pada saat harga jual tembakau kasturi di pabrikan cukup tinggi.

“Harga jual di pabrikan memang cukup tinggi, namun kualitas tembakau petani sangat buruk karena curah hujan yang cukup tinggi di Jember, sehingga hal itu berdampak rendahnya harga jual tembakau petani akibat kualitasnya jelek,” kata Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kasturi Abdurrahman di Jember, Kamis (27/10).

Menurut dia, harga jual tembakau Voor Oogst Kasturi di pabrikan sangat tinggi yakni mencapai Rp4,8 juta per kuintal untuk kualitas top grade, bahkan harga tersebut menjadi yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir. Pihak pabrikan mematok harga yang sangat tinggi kepada petani, namun kualitas panen tembakau petani saat ini buruk dengan curah hujan yang cukup tinggi di Jember.

“Hujan hampir sepanjang tahun ini menjadi penyebab buruknya kualitas tembakau kasturi. Kadar air tinggi membuat daun tembakau yang dijemur rusak hingga hasilnya mutu jelek dan berdampak pada harga jual yang rendah.”

Rata-rata petani hanya bisa menjual tembakaunya dibawah Rp2 juta hingga Rp3 juta per kuintal, dan berdasarkan kalkulasinya, petani masih merugi karena banyak areal tembakaunya yang gagal panen akibat cuaca ekstrem tersebut.

“Selama satu tahun ini, rata-rata pendapatan petani tembakau kasturi sekitar Rp24 juta per hektare dengan asumsi pendapatan Rp2 juta per hektare per bulan. Sementara biaya yang dikeluarkan petani mencapai Rp38 juta per hektare, sehingga petani masih rugi Rp14 juta per hektare.”

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu