Tokoh satu ini punya seabrek predikat. Hassan Rouhani adalah politikus, mujtahid Syiah, rohaniwan Muslim, pengacara, akademisi, diplomat, dan Presiden Iran untuk dua masa jabatan. Sesudah menjabat pada 2013-2017, Rouhani memenangkan lagi pemilihan presiden Iran untuk masa jabatan 2017-2021.
Rouhani dipandang sebagai politikus moderat. Lahir pada 12 November 1948 dengan nama Hassan Feridon, ia kemudian mengubah nama terakhir menjadi Rouhani, yang berarti “spiritual” atau “ulama.” Tidak jelas, kapan ia secara resmi mengganti nama terakhirnya.
Dia disebut sebagai “Hassan Feridon Rouhani” dalam daftar perwakilan Majelis pada 5 Juli 1981. Sedangkan, foto-foto kartu identitasnya yang diambil sekitar masa kampanye presiden 2013, hanya menyebutkan “Rouhani” sebagai nama terakhirnya.
Rouhani telah menjadi anggota Majelis Ahli sejak 1999, anggota Dewan Kebijaksanaan sejak 1991, anggota Dewan Keamanan Nasional Agung sejak 1989, dan kepala Pusat Penelitian Strategis sejak 1992.
Rouhani juga pernah menjadi Wakil Ketua Majelis Iran dan Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Agung 1989-2005. Dalam kapasitasnya kemudian, ia juga mantan kepala tim negosiasi nuklir dan negosiator Iran dengan tiga negara Uni Eropa –Inggris, Perancis, dan Jerman– pada program nuklir Iran.
Pada pemilihan presiden 2013, Rouhani mengatakan, jika terpilih, ia akan menyiapkan suatu “piagam hak-hak sipil” untuk memulihkan perekonomian, dan meningkatkan hubungan yang selama ini tegang dengan Barat. Pada 15 Juni 2013, Rouhani menang mutlak sebagai Presiden Iran, mengalahkan Walikota Teheran, Mohammad Bagher Ghalibaf dan empat kandidat lainnya.
Sedangkan pada pemilihan presiden 2017, yang diikuti lebih dari 40 juta pemilih dari 80 juta penduduk Iran, Rouhani unggul telak. Ia mengalahkan saingan beratnya dari kubu konservatif, Ebrahim Raisi. Mantan presiden Iran, Mohammad Khatami, merupakan sekutu dekat dan pendukung Rouhani.
Mayoritas pemilih tampaknya lebih menyukai Rouhani, yang menjanjikan untuk membuka Iran ke seluruh dunia, dan memberi kebebasan lebih luas bagi warganya. Mayoritas penduduk Iran khawatir akan semakin terkekang, jika Raisi, anak didik pemimpin spiritual tertinggi Ali Khamenei, menang.
Rouhani tidak hanya mendapatkan dukungan dari kalangan elite dan kelas menengah, melainkan juga kaum muda dan perempuan Iran. Ini terlihat dari kaum muda perempuan Iran, yang berbondong-bondong mendatangi pusat kampanye Rouhani dengan mobil maupun jalan kaki.
Rouhani menampilkan dirinya sebagai agen perubahan dan kebebasan sosial. Ia menyerang lawan-lawannya yang dinilai sebagai “ekstremis.” Rouhani merujuk ke kesepakatan 2015 dengan negara-negara adidaya, yang mengakhiri banyak sanksi dan kebuntuan selama 13 tahun atas program nuklir Iran.
Rouhani juga menjalankan pendekatan yang lebih teknokratis terhadap ekonomi dan menjinakkan inflasi yang melambat. Namun, para pengritiknya berpendapat, Rouhani secara habis-habisan mengambil keuntungan ekonomi dari kesepakatan nuklir tersebut. Sehingga ada kekhawatiran bahwa berlanjutnya stagnasi ekonomi dan tingginya angka pengangguran akan mengurangi nilai terpilihnya kembali Rouhani.
Kemenangan gemilang Rouhani dalam pemilihan presiden 2017 diharapkan akan memberinya lebih banyak pengaruh, demi memudahkan pembatasan sosial, dan membebaskan aktivis serta pemimpin oposisi, yang dipenjara setelah demonstrasi massa 2009.
Sebagai anak didik mantan pemimpin revolusioner Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, Rouhani punya segudang pengalaman. Ini menempatkannya pada posisi yang kuat, untuk bernegosiasi dengan kubu konservatif di badan kehakiman dan keamanan.
Namun, Rouhani tetap menjadi anggota Asosiasi Ulama Pejuang yang konservatif, meski posisinya atas para penentang tampaknya melunak selama bertahun-tahun. Rouhani secara konsisten berusaha membangun kembali hubungan dengan Amerika Serikat, dan menjadi pemimpin Iran pertama yang berbicara dengan mitranya di Washington, saat Presiden Barack Obama menelepon pada September 2013.
Ada spekulasi tentang seberapa kuat posisi Rouhani saat ini. Dia tampaknya akan fokus pada sisi ekonomi. Jika kehidupan sehari-hari penduduk membaik, Rouhani akan berada dalam posisi yang lebih kuat, untuk mendorong reformasi struktural pada hak-hak sipil.
Namun, memperbaiki ekonomi tidaklah mudah. Walau sudah tercipta kesepakatan nuklir dengan Amerika, Washington masih mempertahankan serangkaian sanksi, yang menghalang-halangi bank global dan investor asing di Iran.
Rouhani menikahi sepupunya, Sahebeh Arabi (Rouhani) yang enam tahun lebih muda, dan memiliki empat anak. Istri Rouhani mengubah nama belakangnya dari “Arabi” menjadi “Rouhani” setelah mereka menikah. Lahir tahun 1954, Sahebeh tidak aktif dalam dunia politik.
Rouhani memiliki tiga saudara perempuan dan seorang saudara laki-laki. Saudara laki-laki Rouhani, Hossein Feridon, juga seorang diplomat dan politikus, mantan gubernur, duta besar, dan mantan Wakil Menteri Intelijen. ***
Artikel ini ditulis oleh: