New York, Aktual.com – Sebuah helikopter wisata yang membawa anggota keluarga dari Spanyol jatuh ke Sungai Hudson di Kota New York, menewaskan enam orang, termasuk tiga anak-anak.
Dilansir dari ABC News, helikopter sewaan New York Helicopters saat kejadian dikemudikan seorang pilot, dengan lima penumpang yang terdiri dari dua orang dewasa, dan tiga orang anak-anak. Helikopter tersebut jatuh ke Sungai Hudson di dekat Lower Manhattan di Kota New York pada Kamis sore (10/4) pukul 15.17 waktu setempat.
Otoritas hukum setempat menyebutkan identitas korban adalah Agustin Escobar, seorang eksekutif dari perusahaan otomasi Eropa Siemens, dan istrinya yang bernama Merce Camprubi Montal, serta tiga anak-anak mereka yang berusia 4 tahun, 5 tahun, dan 11 tahun, seluruhnya tewas bersama seorang pilot helikopter yang berusia 36 tahun. Pejabat Spanyol mengatakan keluarga yang terdiri dari lima orang itu berasal dari Barcelona Spanyol.
Diketahui, kalau kecelakaan itu terjadi di lepas pantai River Drive di Hoboken New Jersey, atau lebih dari 15 menit setelah mengudara dari Wall St. Heliport. Menjelang jatuh, helikopter itu mencapai Jembatan George Washington sebelum berbelok ke selatan dan jatuh, kata para pejabat dalam jumpa pers. ”Kami turut berduka cita kepada keluarga dan mereka yang ada di dalam pesawat,” kata Wali Kota New York City Eric Adams.
Sedangkan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez mengatakan di akun X, bahwa berita itu ”menghancurkan”. Ia juga menambahkan, ”Lima orang Spanyol dari keluarga yang sama, tiga di antaranya anak-anak, dan pilotnya telah kehilangan nyawa. Sebuah tragedi yang tak terbayangkan.”
Wali Kota Jersey City, Steven Fulop sendiri mengatakan tim Pusat Medis Jersey City berusaha sekuat tenaga berusaha mengevakuasi seluruh korban dari Sungai Hudson dan membawanya ke rumah sakit.
Sementara itu, Komisaris Polisi Jessica Tisch menjelaskan, polisi dan penyelam dari Dinas Pemadam Kebakaran (FDNY) langsung ke lokasi kejadian begitu mendapat informasi ada helikopter yang jatuh. ”Penyelam NYPD berhasil menyelamatkan empat orang dari lokasi kecelakaan, dan penyelam FDNY menemukan dua orang lagi. Tindakan penyelamatan segera dilakukan pada kapal-kapal di lokasi kejadian, serta dermaga yang berdekatan,” jelas Kompol Tisc.
”Empat korban dinyatakan meninggal di tempat kejadian, dan dua lagi dibawa ke rumah sakit daerah setempat, di mana sayangnya, keduanya meninggal karena luka-luka mereka,” ungkap Tisc.
Dari rekaman video dari kecelakaan tersebut memperlihatkan helikopter jatuh ke air tanpa rotor ekor atau bilah rotor utama. Para pejabat mengatakan helikopter itu jatuh ke air dalam posisi terbalik. Saat ini Badan Keselamatan Transportasi Nasional masih menyelidiki kecelakaan tersebut.
Beberapa saksi mata, diantaranya Dani Horbiak mengatakan kepada ABC News bahwa ia melihat helikopter itu ”jatuh dari langit” dari jendela apartemennya. ”Saya mendengar lima atau enam suara keras yang terdengar hampir seperti tembakan di langit dan melihat pecahan-pecahan jatuh, lalu melihatnya jatuh ke sungai,” kata Horbiak.
Sedangkan saksi mata lainnya, Eric Campoverde mengatakan helikopter itu jatuh dengan sudut 45 derajat. ”Saya sedang berjalan dan helikopter itu jatuh pada sudut 45 derajat,” kata Campoverde. ”Percikan besar. Itu sangat menakutkan,” ujarnya lagi.
”Kedengarannya seperti ledakan sonik,” kata seorang saksi mata. Ia juga mengatakan melihat helikopter terbelah menjadi dua dengan rotor terlepas. Saksi lain mengatakan, ”Satu baling-baling hancur berkeping-keping.
Helikopter naas yang diidentifikasi oleh Badan Penerbangan Federal sebagai helikopter Bell 206, sedang dalam penerbangan keenamnya hari itu. Helikopter itu ditemukan terbalik di air bersuhu 50 derajat ketika tim penyelamat tiba di lokasi kejadian, yang lebih dekat ke sisi Sungai Hudson di New Jersey, menurut sumber.
Departemen Kepolisian Jersey City memimpin penyelidikan sejak helikopter itu jatuh di sisi sungai Jersey City, kata Fulop kepada WABC pada hari Kamis.
Untuk diketahui, dari rekaman jalur penerbangan menunjukkan bahwa helikopter lepas landas dari Lower Manhattan, berputar-putar di sekitar Patung Liberty – rute umum bagi wisata udara – kemudian terbang ke arah utara menyusuri Sungai Hudson hingga mendekati Jembatan George Washington pada ketinggian sekitar 1.000 kaki. Setelah itu, pesawat berbalik arah menuju selatan sebelum akhirnya jatuh ke air di dekat New Jersey.
Saat insiden terjadi, kondisi cuaca terpantau berawan dengan kecepatan angin antara 10 hingga 15 mil per jam, serta hembusan angin mencapai 25 mil per jam. Meski begitu, jarak pandang permukaan dinilai baik, mencapai 10 mil, menurut laporan cuaca lokal.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) telah mengonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan ini. Namun, sesuai prosedur, penyelidikan akan dipimpin oleh National Transportation Safety Board (NTSB).
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain