Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Eko Margiyono, mengungkapkan terima kasih kepada YHK. Eko berharap seluruh satuan jajaran di Kesehatan Komando Daerah Militer (Kesdam) Jaya dapat memaksimalkan kinerja, sehingga perencanaan terkait pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan.
“Saya juga berharap agar hubungan dengan Yayasan Harapan Kita ini terus dapat terpelihara dengan baik, dan pada akhirnya dapat lebih optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi anggota prajurit, PNS, dan masyarakat”, ujar Eko.
Jenderal bintang dua itu juga berharap agar akselarasi dan kemampuan rumah sakit ini dapat memenuhi semua kebutuhan pasien sesuai standarisasi dan kekuatan dalam memberikan pelayanan dan jaminan kesehatan bagi prajurit dan masyarakat.
Mbak Tutut menuturkan Yayasan Harapan Kita lahir dari, seorang ibu rumah tangga yang menyisihkan Rp 100 ribu dari kas rumah tangga, telah mendirikan yayasan yang mampu mewujudkan semangat tolong-menolong di antara sesama warga negara.
“Ibu rumah tangga itu tak lain adalah ibu saya tercinta. Ibu kita semua, almarhumah Ibu Tien Soeharto,” ujar Mbak Tutut.
Dari modal Rp100 ribu itu, Ibu Tien, istri Presiden kedua RI HM Soeharto mendirikan Yayasan Harapan Kita. Tepat 51 tahun lalu, dari modal Rp100 ribu itu Yayasan Harapan Kita berkembang menjadi jaringan rumah sakit, berbagai sarana pendidikan, dan kebudayaan.
Yayasan Harapan Kita membangun banyak rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita, dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Selain itu, membangun Taman Mini Indonesia Indah, Perpustakaan Nasional, hingga Taman Anggrek Indonesia Permai. Pembangunan ini berhasil mengurangi ketergantungan warga Indonesia akan perawatan terbaik di luar negeri.
“Yayasan Harapan Kita bertekad kuat sebagaimana keinginan Ibu Tien sebagai pendirinya untuk membela kesehatan rakyat. Sejak awal berdiri, Yayasan Harapan Kita menegaskan bahwa bagi yang ekonominya tidak mampu, meskipun mengalami gangguan jantung, tetap harus diselamatkan dengan mekanisme cross subsidi,” kata Mbak Tutut.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin