Banjarmasin, Aktual.com – Muslimah Hibut Tahrir Indonesia (MHTI) berpendapat keterpurukan ekonomi di Indonesia akibat riba, atau dalam pengelolaan tidak berdasarkan syariah Islam.

Koordinator Lanjah Khusus Intelektual MHTI Kalsel Hastin Umi Annisa menuturkan saat ini banyak perusahaan yang kolaps. Ditambah lagi sektor riil yang berjalan lambat serta lemahnya daya beli masyarakat.

Ditambah lagi terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang menyebabkan pengangguran meningkat dan hutang luar negeri yang juga semakin meningkat. “Keadaan semua itu bisa mengarah kepada kebangkrutan negara,” ucap dia, dalam diskusi MHTI Kalimantan Selatan di Hotel Roditha, Banjarmasin, Minggu (4/10).

Menurut dia, keadaan seperti ini diperburuk oleh penerapan demokrasi yang diterapkan di Indonesia. Ekonomi neoliberalisme, kata dia, jadi penyebab keterpurukan ekonomi Indonesia. “Sementara Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 yang akan dilaksanakan merupakan strategi kekuatan kapitalis global untuk meluaskan hegemoninya,” ucap dia.

Anggota MHTI Kalsel Patmawati Nabila ikut menambahkan. Kata dia, dalam ekonomi Islam,
sektor non riil ditiadakan, riba pun dihapuskan.

Dia bahkan melontarkan pertanyaan retoris, bisakah Indonesia kembali kepada uang emas dan perak. Dia yakin, itu bisa dilakukan bila pemerintah mau. “Bila negara Islam ditegakkan, maka sistem perekonomian yang ada diubah ke sistem ekonomi Islam,” kata dia.

Akhiri diskusi, Hastin yakin sistem ekonomi Islam bisa menjadikan kemandirian ekonomi negara. Untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia, dia yakin adalah dengan meninggalkan sistem ekonomi kapitalis.

Artikel ini ditulis oleh: