“Demi persatuan, dengan kebesaran hati umat Islam, Pancasila selamat dan Indonesia tidak bubar,” katanya.
Lebih lanjut dipaparkan, ketika Indonesia merdeka, bangsa Belanda tidak suka ketika bangsa ini berbentuk NKRI. Untuk itu mereka merongrong dengan segala cara agar bisa menjajah kembali. Puncak dari ambisi negara Orange itu pada Desember 1949, di mana mereka mengakui kedaulatan namun dengan bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Akibatnya Indonesia tercerai berai menjadi 16 negara bagian.
“Menyedihkan lagi kekuasaan tertinggi berada di tangan Ratu Juliana yang berada di Belanda,” ungkapnya.
Melihat hal yang demikian, ada ulama sekaligus politikus dari Fraksi Partai Masyumi, yakni Mohammad Natsir yang merasa keberatan dengan bentuk RIS sebab hal demikian dirasa tidak sesuai dengan cita-cita Indonesia merdeka.
Untuk itu pada 3 April 1950, dirinya di depan anggota parlemen menyampaikan ‘Mosi Integral’. Pidato yang berisi Indonesia harus kembali ke bentuk NKRI itu diterima oleh Soekarno, Hatta, dan politisi lainnya.
“Akhirnya Indonesia kembali ke bentuk NKRI. Kembalinya Indonesia dari RIS ke NKRI merupakan berkat perjuangan ulama,” tegasnya.
Artikel ini ditulis oleh: