Meski dalam kesempatan tersebut pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu meluruskan tuduhan yang tidak tepat yang diarahkan kepada ulama dan umat Islam namun dirinya juga mengakui ada sebagian umat yang suka membid’ahkan dan mengkafirkan. Seperti demokrasi dibid’ahkan. Anggapan demokrasi, sekolah, radio, televisi, dan sesuatu yang tidak ada pada jaman Nabi disebut sebagai bidah ditepis oleh HNW.
“Demokrasi, sekolah, dan lainnya adalah wasilah, sebagai sarana. Dengan menggunakan wasilah, kita bisa membuat kemaslahatan umat,” ujarnya. Dengan menampilkan kemaslahatan maka akan menjauhkan hal-hal yang merugikan.
Artikel ini ditulis oleh: