Jakarta, Aktual.com – Ibu hamil kerap kali mengalami berbagai perubahan di dalam tubuh. Selain perubahan bentuk tubuh, ibu hamil juga berisiko mengalami gangguan kesehatan, seperti anemia.

Anemia atau kekurangan darah adalah kondisi ketika sel darah merah di dalam tubuh sedikit sehingga tidak cukup untuk mengantarkan oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama ibu hamil.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebutkan bahwa jumlah kasus anemia pada ibu hamil di Indonesia cukup banyak. Bahkan, jumlah kasus ini terus-menerus bertambah setiap tahunnya.

Bahaya Anemia pada Ibu Hamil

Anemia sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kekurangan zat besi (anemia defisiensi besi), kekurangan asam folat, dan kekurangan vitamin B12. Secara umum, ibu hamil yang mengalami anemia akan mengalami beberapa gejala berikut:

● Rasa lelah dan lemas.

● Kulit, bibir, dan mata tampak pucat

● Sesak napas.

● Sakit kepala.

● Pusing.

● Tangan dan kaki terasa dingin.

● Nyeri dada dan dada berdebar.

Anemia yang terjadi pada kehamilan dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya. Sejumlah studi menunjukkan bahwa anemia saat hamil dapat meningkatkan berbagai risiko berikut:

● Perdarahan saat persalinan

● Persalinan prematur.

● Bayi berat lahir rendah (BBLR).

● Kematian janin.

Tidak cukup sampai di situ, anemia juga dapat berakibat pada air susu ibu yang dihasilkan nanti. Para ahli meyakini bahwa anemia pada ibu hamil dapat mengganggu produksi ASI. Padahal, ASI merupakan sumber nutrisi penting bagi bayi.

Cara Mencegah Anemia pada Kehamilan

Agar tidak menimbulkan komplikasi yang tidak diinginkan, ibu hamil sebaiknya menghindari kondisi anemia. Ada berbagai cara untuk mencegah anemia pada ibu hamil, di antaranya:

1. Kontrol Rutin Antenatal

Cara mencegah anemia yang dianjurkan adalah dengan kontrol kehamilan. Saat melakukan antenatal rutin (antenatal care), pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya biasanya diberikan oleh dokter.

Pemeriksaan ini sebaiknya Anda lakukan rutin dari sebelum hamil, selama hamil, hingga menjelang persalinan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi anemia serta berbagai masalah janin lainnya. Penanganan pun tidak akan terlambat diberikan.

2. Konsumsi Suplementasi Kehamilan

Salah satu penyebab anemia adalah kurangnya asupan asam folat. Bagi ibu hamil, asam folat dan vitamin B12 merupakan kedua zat gizi yang sangat penting untuk menunjang kesehatan ibu hamil dan janin, terutama di trimester awal.

Demi mencukupi kebutuhan mikronutrien serta berbagai vitamin dan mineral ini, suplementasi kehamilan dapat diberikan oleh dokter. Jadi, suplementasi kehamilan ini penting untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.

Namun demikian, jangan lupa untuk menggunakannya sesuai dengan petunjuk dokter. Konsultasikan penggunaan agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Kini, konsultasi dengan dokter secara online dapat anda pilih sebagai alternatif praktis.

3. Konsumsi Tablet Penambah Darah

Tidak hanya asam folat, ibu hamil juga perlu memenuhi kebutuhan zat besi harian untuk mencegah anemia. Perlu Anda ketahui, ibu hamil yang menderita anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi.

Jika sudah terlanjur, Anda dapat mengonsumsi tablet zat besi atau penambah darah yang telah diresepkan oleh dokter. Penggunaan tablet ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencegah anemia saat hamil.

Namun, penting untuk diingat, ibu hamil harus memperhatikan dosis penggunaan obat. Selain itu, ketika Anda sedang mengonsumsi tablet ini, hindari penggunaan bersama dengan teh. Pasalnya, teh dapat menghambat penyerapan zat besi.

4. Konsumsi Makanan Bergizi

Cara mencegah anemia pada ibu hamil lainnya adalah dengan memastikan ibu hamil memperoleh asupan nutrisi yang baik. Selain suplementasi, Anda tetap perlu makan makanan bergizi yang mengandung vitamin dan mineral esensial selama kehamilan.

Nutrisi tersebut bisa Anda peroleh dari makanan, seperti daging, ikan, sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, dan telur. Buah yang tinggi vitamin C sangat penting dikonsumsi untuk mencegah anemia saat hamil. Perlu diketahui, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.

Anemia rentan dialami oleh ibu hamil. Agar tidak memicu komplikasi berbahaya bagi ibu dan janin, lakukan beberapa langkah di atas untuk mencegah anemia saat hamil. Selain itu, jangan lupa untuk memantau perkembangan bayi dalam kandungan dengan menggunakan kalender kehamilan.

Artikel ini ditulis oleh: