Denpasar, Aktual.co — Rajini Sukumaran, ibu kandung terpidana mati Myuran Sukumaran, menangis di depan Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Jumat (6/2).
Bersama adik Myuran, Brintha dan Chintu Sukumaran, Rajini meminta agar eksekusi mati yang akan dihadapi anaknya dapat dibatalkan. Dengan suara terbara-bata, Rajini memohon agar anaknya tak dieksekusi mati.
“Dia (Myuran) anak yang baik. Saya mohon jangan bunuh dia,” kata Rajini, usai menjenguk anaknya tersebut.
Rajini mengaku anaknya sudah mengalami banyak perubahan. Ia meminta Pemerintah Indonesia memberikan pengampunan kepada Myuran. “Berikan anak saya kesempatan kedua. Dia sudah berubah,” katanya.
Brintha juga mengungkapkan hal senada. Di matanya, Myuran merupakan kakak yang baik untuk adik-adiknya. “Dia kakak yang baik. Saya mohon jangan bunuh dia,” pintanya.
Dengan suara memelas, Brintha meminta agar kakaknya tak dihukum mati. “Saya mohon dengan sangat jangan bunuh dia. Kami mencintai dia,” katanya sambil merapatkan kedua tangannya di dada.
Belakangan ini, Rajini, Brintha, Chintu dan keluarga besar Myuran semakin sering berkunjung ke lapas terbesar di Bali tersebut. Mereka difasilitasi Konsulat Jenderal Australia.
Senada dengan Myuran, keluarga Andrew Chan, warga Australia yang menjadi terpidana mati yang juga masuk daftar eksekusi mati bulan ini juga etiap hari mengunjunginya. Mereka adalah ibu dan adik Andrew yang sering mengunjungi Lapas Kerobokan.
Artikel ini ditulis oleh:

















