London, aktual.com – Para ilmuwan memperkenalkan diet ideal untuk kesehatan Bumi dan populasinya – termasuk dengan menggandakan konsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran dan polong-polongan, serta mengurangi konsumsi daging dan gula.

Jika orang-orang di seluruh dunia menjalankan diet “Kesehatan Planet,” para peneliti mengatakan, lebih dari 11 juta kematian dini dapat dicegah setiap tahun, sementara emisi gas rumah kaca dapat berkurang dan akan lebih banyak tanah, air dan keanekaragaman hayati yang dapat dipertahankan kelestariannya.

“Makanan yang kita makan dan bagaimana kita memproduksinya menentukan kesehatan manusia dan planet ini, dan kita saat ini telah membuat kesalahan serius dalam hal itu,” kata Tim Lang, seorang profesor di Universitas London Inggris yang turut serta memimpin penelitian tersebut, dikutip Reuters, Kamis (17/1).

Menjalankan pola makan sehat dan berkelanjutan bagi populasi 10 miliar jiwa yang jumlahnya terus tumbuh sebelum 2050 tidak akan mungkin dapat dicapai tanpa mengubah kebiasaan makan, meningkatkan produksi makanan dan mengurangi limbah makanan, katanya.

“Kita membutuhkan perbaikan secara besar-besaran, mengubah sistem pangan global pada skala yang belum pernah terlihat sebelumnya.” Banyak penyakit kronis yang mengancam jiwa berkaitan dengan diet yang buruk, termasuk obesitas, diabetes, malnutrisi dan beberapa jenis kanker. Para peneliti mengatakan diet tidak sehat saat ini menyebabkan lebih banyak kematian dan penyakit di seluruh dunia dibandingkan jumlah gabungan dari dampak yang diakibatkan oleh hubungan seks yang tidak sehat, meminum minuman beralkohol, menggunakan narkoba dan merokok.

Diet yang diusulkan tersebut merupakan hasil dari proyek selama tiga tahun yang ditugaskan oleh jurnal kesehatan The Lancet dan melibatkan 37 spesialis dari 16 negara.

Mereka mengatakan konsumsi rata-rata global makanan seperti daging mentah dan gula harus dikurangi sebanyak 50 persen, sementara konsumsi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran dan polong-polongan harus ditingkatkan sampai dua kali lipat.

Untuk masing-masing wilayah, hal itu dapat berarti mendorong perubahan yang lebih dramatis: Misalnya orang-orang di Amerika Utara, yang makan daging mentah hampir 6,5 kali lebih banyak dari jumlah yang direkomendasikan, sementara orang-orang di Asia Selatan hanya makan setengah dari jumlah yang disarankan menurut diet planet tersebut.

Memenuhi target konsumsi sayuran bertepung seperti kentang dan singkong akan membutuhkan perubahan besar di Afrika sub-Sahara, karena orang-orang di sana rata-rata memakan makanan tersebut 7,5 kali lebih banyak dari jumlah yang disarankan.

Saat mempresentasikan pola diet tersebut dalam sebuah pengarahan yang digelar pada Rabu, para peneliti mengakui mereka sangat ambisius untuk berharap semua orang di dunia dapat menerapkan pola diet tersebut, paling tidak karena ada ketidaksetaraan global cukup luas terhadap akses untuk mendapatkan makanan.

“Lebih dari 800 juta orang tidak memiliki makanan yang cukup, sementara ada lebih banyak lagi yang menerapkan diet tidak sehat yang menyebabkan kematian dini dan penyakit,” kata Walter Willett dari Universitas Harvard di Amerika Serikat.

“Jika kita tidak dapat menjalankannya, lebih baik mencoba dan menerapkan pola diet yang paling mungkin bisa kita lakukan,” katanya.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Zaenal Arifin