Jakarta, Aktual.com – Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri, menilai peningkatan keamanan di Masjid Al-Aqsa saat ini merupakan bentuk ujian mental untuk negara-negara Arab. Dari sana bisa dilihat bagaimana diplomasi negara-negara Arab untuk memperjuangkan umat Islam.
Dalam khotbah shalat Jumat (21/7), Sheikh Sabri menuturkan saat ini otoritas Israel telah menempatkan detektor logam di gerbang Masjid Al-Aqsa.
Ia menuturkan, terancamnya kebebasan beribadah umat Islam di Israel lantaran orang-orang Arab sibuk membeli senjata untuk membunuh satu sama lain.
“Ini bukan ujian bagi kami karena sikap kami, seperti orang Yerusalem, sangat jelas. Tapi ini adalah ujian bagi negara-negara Arab yang secara diplomatis lemah karena pertempuran mereka satu sama lain,” ujar Sabri, seperti dilansir Middle East Monitor.
Imam berusia 78 tahun ini jadi salah satu korban tembak tentara Israel saat mereka memukul mundur jamaah dari sekitar Masjid Al-Aqsa. Sabri terkena dua peluru karet yang ditembakkan oleh pasukan keamanan Israel awal pekan ini.
Otoritas Islam di Yerusalem telah meminta semua masjid di kota tersebut untuk tertutup dan memerintahkan shalat Jumat untuk dilakukan hanya di dekat Al-Aqsa. Shalat Jumat juga dilakukan di pos pemeriksaan Israel jika mereka tidak diijinkan masuk.
Laporan: M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid