Karyawan memperlihatkan uang pecahan dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (4/9/2018). Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah menjadi Rp14.940 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Indonesia punya sejarah pahit mengenai krisis moneter, yaitu yang terjadi 20 tahun silam, tepatnya pada 1998. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Pergerakan nilai tukar rupiah dalam perdagangan di pasar spot antarbank pada Jumat sore menguat sebesar 36 poin menjadi Rp14.544, dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.580 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (23/11) juga mencatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.552 dibanding sebelumnya (22/10) di posisi Rp14.592 per dolar AS.

Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai sentimen negatif dari dalam negeri tidak terlalu menghalangi laju rupiah untuk kembali menguat.

Ia menjelaskan bahwa imbas kenaikan mata uang euro dimanfaatkan rupiah untuk bergerak naik. Penguatan euro seiring adanya persetujuan antara Inggris dan Uni Eropa terkait dengan Brexit.

Di pasar global kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, karena investor percaya bahwa Inggris dan Uni Eropa (UE) akan mencapai kesepakatan sebelum Brexit berlaku.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Andy Abdul Hamid