Seorang teller menunjukan mata uang dollar di salah satu gerai money changer di Jakarta, Jumat (2/3/18). Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengenai pengenaan tarif impor baja sebesar 10% dan tarif impor alumunium sebesar 25%, sempat membuat dollar AS melemah terhadap rupiah. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (4/6) pagi bergerak menguat sebesar 24 poin menjadi Rp13.872 dibanding posisi sebelumnya Rp13.896 per dolar AS.

“Pergerakan rupiah mampu kembali mengalami kenaikan seiring imbas penguatan euro setelah kisruh politik di Italia dinilai mulai mereda,” kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.

Selain itu, penilaian positif dari lembaga keuangan asing bahwa penguatan dolar AS terhadap rupiah tidak akan berlangsung lama, turut memberikan angin segar kepada rupiah sehingga rupiah dapat memanfaatkannya untuk kembali bergerak positif.

Dalam suatu kesempatan, lanjut Reza, Morgan Stanley memberikan keyakinannya bahwa US Treasury 10 tahun sepertinya tidak akan bertahan di atas 3 persen dan akan turun ke 2,85 persen pada kuartal keempat 2018 dan ke 2,75 persen pada kuartal kedua 2019.

Seiring dengan hal tersebut, penguatan mata uang Amerika Serikat akan segera berakhir.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid