Jakarta, Aktual.com – Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan peluncuran keranjang mata uang cadangan elit baru termasuk mata uang Tiongkok, yuan atau renminbi (RMB). IMF menyebutnya sebagai sebuah “tonggak bersejarah” bagi Tiongkok dan sistem moneter internasional.
“Mulai 1 Oktober, renminbi akan dianggap oleh masyarakat internasional sebagai mata uang internasional yang dapat digunakan secara bebas, dan akan bergabung dengan keranjang Special Drawing Right (SDR) bersama-sama dengan dolar AS, euro, yen dan pound Inggris,” Direktor Pelaksana IMF Christine Lagarde ditulis Sabtu (1/10).
Ini adalah “pertama kalinya” dalam sejarah bahwa keranjang SDR diperluas, ia mencatat.
“Dimasukkannya renminbi dalam keranjang Special Drawing Right kan lebih mendiversifikasi (mata uang cadangan), dan akan membuat komposisi lebih mencerminkan mata uang global dan ekonomi global,” kata Lagarde.
Ketua IMF juga mengatakan dimasukkannya RMB adalah “langkah penting” dalam integrasi ekonomi Tiongkok ke dalam sistem keuangan dan moneter global dan itu mencerminkan kemajuan yang dicapai dalam reformasi moneter, devisa dan sistem keuangan Tiongkok.
Jin Zhongxia, direktur eksekutif IMF untuk Tiongkok mengatakan kepada Xinhua bahwa ini adalah “titik awal baru” untuk reformasi ekonomi dan pembangunan Tiongkok, dan bahwa Tiongkok akan terus mendorong reformasi keuangan menyusul inklusi formal RMB ke dalam keranjang mata uang cadangan.
“Kelanjutan dan pendalaman upaya-upaya ini, dengan pengamanan yang memadai, akan membawa sistem moneter dan keuangan internasional lebih kuat, yang pada gilirannya akan baik untuk stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan internasional,” kata Lagarde.
Status cadangan global RMB juga berarti bahwa Tiongkok akan menjadi mata uang emerging market pertama yang dapat digunakan untuk menyelesaikan kredit dan utang IMF kata para ahli.
“Sebelumnya, belum pernah ada mata uang emerging market yang digunakan untuk transaksi internasional di IMF untuk meminjam dan meminjamkan. Ini adalah pertama kalinya yang pernah terjadi,” Tamim Bayoumi, seorang rekan senior di Peterson Institute for International Economics, mengatakan.
“Saya pikir itu sinyal yang sangat penting bahwa dunia atang sejalan dengan semakin pentingnya emerging marketsasar, bukan hanya dalam hal perdagangan, tetapi juga dalam hal keuangan,” katanya.
Dewan eksekutif IMF pada Jumat juga memutuskan jumlah dari setiap mata uang dalam keranjang SDR baru, yang akan masih tetap selama lima tahun ke depan sampai kajian keranjang SDR berikutnya.
“Meski nilai tukar bergerak di antara mata uang utama bobot efektif akan berfluktuasi, namun jumlah mata uang, jumlah renminbi, jumlah dolar AS, euro, yen, dan sterling tetap,” Andrew Tweedie, Direktur Departemen Keuangan IMF, mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pekan lalu.
SDR merupakan aset cadangan internasional yang diciptakan oleh IMF pada 1969 untuk melengkapi cadangan devisa negara-negara anggotanya. SDR dapat ditukar antara pemerinta-pemerintah untuk mata uang yang dapat digunakan secara bebas pada saat dibutuhkan.
November lalu, IMF memutuskan untuk memasukkan RMB dalam keranjang SDR sebagai mata uang kelima, efektif 1 Oktober 2016.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka