Sementara itu, laporan tersebut menemukan bahwa kebijakan moneter yang lebih longgar juga meningkatkan harga-harga rumah yang berisiko dalam jangka pendek di negara-negara maju, sementara aliran masuk modal secara bersamaan meningkatkan kemungkinan pertumbuhan harga rumah tinggi dalam jangka pendek dan risiko-risiko penurunan terhadap harga rumah dalam jangka menengah.

“Ukuran harga rumah yang berisiko membantu meramalkan risiko-risiko penurunan pertumbuhan PDB melebihi dan di atas ukuran-ukuran ketidakseimbangan harga rumah yang lebih sederhana, dan dengan demikian menambah model peringatan dini untuk krisis keuangan,” kata laporan itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid