Jakarta, Aktual.com – Pemerintah melalui Perum Bulog yang berencana akan melakukan impor beras ketan dinilai sebagai langkah yang bertolak belakang dengan perintah Presiden Jokowi.
Menanggapi hal tersebut Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan bahwa langkah permintaan impor menunjukkan Perum Bulog, dengan pimpinannya Budi Waseso tidak takut dengan ancaman sanksi dari Jokowi.
“Kalau dilakukan impor beras ketan, berani sekali itu Bulog, atau Kemendag, tidak takut dengan acaman akan ‘digigit’ ‘big bos’ mereka, Jokowi. Kalau impor dilakukan, benar benar sudah melanggar perintah Presiden Jokowi, dan hanya menghabiskan devisa saja,” ujar Uchok kepada wartawan, Rabu (20/11).
Dikatakan Uchok, Bulog harusnya paham, langkah impor ini akan berdampak pada defisit pada neraca perdagangan. Untuk itu Ia mengusulkan agar Presiden Jokowi merealisasikan ancamannya itu. “Gigit dan copot saja (Bulog),” ujarnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi mengancam jangan ada pihak yang coba-coba menghalangi dirinya dalam menyelesaikan masalah impor. “Saya sampaikan, pasti saya akan gigit, dengan cara saya,” ujar Jokowi beberapa waktu lalu di acara Partai Nasdem.
Uchok melanjutkan, lebih baik anggaran impor ketan yang akan digunakan, diberikan saja kepada petani sebagai subsidi agar menanam padi ketan.
Artikel ini ditulis oleh: