Jakarta, Aktual.com – Peneliti lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai layanan aplikasi belanja daring dapat menahan penurunan ekonomi lebih dalam saat pandemi COVID-19.
“Ekonomi diprediksi memang bakal turun akibat COVID-19, namun penjualan daring setidaknya dapat menahan penurunan ekonomi lebih dalam,” ujar Rusli ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (10/4).
Ia menambahkan masyarakat masih dapat memenuhi kebutuhannya melalui daring sehingga konsumsi masyarakat relatif terjaga meski tidak sebesar situasi normal ketika tidak ada wabah COVID-19.
Di sisi lain, lanjut dia, belanja melalui daring juga mengurangi risiko penyebaran COVID-19 lebih luas.
“Belanja online dapat mengurangi interaksi, sehingga penyebaran wabah dapat lebih terkendali,” ucapnya.
Kendati demikian, Rusli mengharapkan perusahaan-perusahaan yang menjajakan barang via daring dapat menyerap produk-produk yang ada di pasar tradisional agar keberadaannya tidak tergerus.
“Bisa ambil barang dari pasar tradisional, jadi enggak mati mereka,” ucapnya.
Dengan begitu, menurut dia, pelaku usaha di pasar tradisional juga dapat merasakan manfaat teknologi di tengah perlambatan aktivitas ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Pemerintah dapat mendorong perusahaan startup untuk aktif mendaftarkan pedagang tradisional agar masuk dalam daftar. Dengan begitu diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari pedagang-pedagang kecil,” katanya.
Di tengah pandemi ini, Rusli berharap pedagang daring tidak memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Suhanto mengimbau pedagang daring untuk tidak memanfaatkan situasi di tengah COVID-19 dan tetap melayani konsumen dengan baik.
“Tetap melayani masyarakat dengan baik, jangan memanfaatkan kondisi COVID-19 yang dapat merugikan konsumen,” kata Suhanto.
Selain itu, dia meminta pedagang online tetap mengikuti aturan yang berlaku dengan senantiasa menjaga kesehatan kerja serta menjaga jarak aman.