Pekerja menggarap pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tingkat Tinggi Pasar Rumput di Jakarta, Rabu (15/11). Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejati DKI Jakarta mengawal 119 proyek infrastruktur dengan nilai Rp 4,6 triliun untuk memastikan proyek-proyek pembangunan berjalan sesuai ketentuan yang ada sehingga tidak terjadi kerugian negara. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Direktur INDEF, Enny Sri Hartati menyebut pemerintah Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) selama tiga tahun ini gencar membangun proyek-proyek infrastruktur, seperti infrastruktur jalan, jalan tol atau pun pelabuhan.

Padahal yang mesti dibangun adalah infrastruktur-infrastruktur hilirisasi, sehingga bisa menciptakan nilai tambah dan dan bisa menggenjot penerimaan yang lebih baik.

“Saat ini pemerintah kurang cerdas dalam membangun infrastruktur. Padahal saat ini kita itu kaya akan SDM. Sementara kita hanya bergantung sama komoditas. Mestinya pemerintah membangun dan mengutamakan untuk proyek yang bisa menciptakan nilai tambah komoditas itu,” ungkap Enny di Jakarta, Minggu (25/12).

Menurtnya, infrastruktur yang tepat adalah, menggenjot hilirasi komoditas agar memiliki nilai tambah yang tinggi.

“Jadi infrstrukturnya apa? Ya infrasktuktur yang bisa menggenjot sektor industrialisasi. Yaitu bisa membangun kawasan industri itu jauh lebih dahsyat dibanding cuma membangun jalan tol dan jauh lebih urgen juga. Bisa juga membangun ketersediaan energi,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid