Jakarta, Aktual.com – Kebijakan megaproyek pembangunan 17 pulau buatan di Pantai Utara Jakarta dianggap hanya menguntungkan segelintir orang saja.

Pasalnya, menurut hasil survei Indo Barometer, sebagaimana diterima Aktual.com, Selasa (12/4), sebanyak 59 persen responden menganggap, hanya menguntungkan pengembang.

Kemudian, sebesar 14 persen responden menyebut kebijakan itu cuma menguntungkan orang kaya. Selanjutnya, menguntungkan warga Jakarta (7,5 persen), Pemda DKI (7,3 persen), investor (2,8 persen), dan semua pihak (dua persen).

“(Menguntungkan) koruptor 0,8 persen, tidak ada yang diuntungkan 0,5 persen, pejabat 0,5 persen, dan 5,8 persen responden memilih tidak tahu/tidak menjawab,” demikian bunyi hasil surveei tersebut.

Karenanya, sebesar 57,3 persen responden, menganggap megaproyek yang menghasil lahan baru seluas 5.100 ha itu merugikan warga.

Tak hanya itu, 58,3 persen responden juga memilih tidak setuju terhadap kebijakan reklamasi Pantai Utara. Sehingga, 53,5 persen meminta megaproyek tersebut dibatalkan.

Survei tersebut dilakukan sejak 8-10 April terhadap 400 responden yang tersebar secara proporsional di enam wilayah ibukota. Responden dihubungi tim peneliti melalui sambungan telepon untuk menjawab kuesioner yang memuat 15 pertanyaan.

Artikel ini ditulis oleh: