Jakarta, Aktual.com — Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memperkuat kerjasama di bidang pengembangan dan konservasi energi. Kesepakatan kerjasama itu ditandai dengan penandatanganan kerjasama pengembangan dan Konservasi energi antara kedua negara.
Menteri ESDM Sudirman Said menjadi wakil dari Indonesia yang menandatangani kesepakatan tersebut, Sementara wakil AS adalah Menteri Energi Ernest J. Moniz.
Ernest melalui keterangan resminya menyampaikan bahwa kerjasama ini mencakup penelitian mengenai penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS), penelitian mengenai cadangan minyak bumi strategis (SPR) dan pengembangan dan penggunaan energi terbarukan, terutama untuk lokasi-lokasi on-grid dan off-grid yang terpencil, dan terintegrasi sumber listrik terbarukan dengan jaringan listrik.
“Adapun, inisiatif efisiensi energi seperti aplikasi industri dan teknologi smart grid,” kata Ernest dalam siaran persnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (28/10).
Indonesia-AS juga sepakat untuk membentuk Centre of Excellence energi terbarukan. Terkait program pengembangan Center of Excellent ( COE) on Clean Energi di Bali, Departement of Energy, Pemerintah AS memberikan komitmen dukungan agar pada Februari 2016 dapat dimulai pembangunan CoE.
Selain itu, kedua Menteri juga sepakat untuk mengembangkan sebuah platform global untuk inovasi dan teknologi dibidang energi. Platform ini akan dilaunch dalam pertemuan IEA di Paris pada November mendatang.
Selain AS dan Indonesia, Perancis dan India juga sudah menyatakan kesiapannya menjadi bagian dari platform tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka