Kepala BNPT RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel (dua kiri) dan Menteri Dalam Negeri Belgia Annelies Verlinden (kanan) saat pertemuan di Brussel, Belgia, Jumat (1/12/2023). (ANTARA/HO-BNPT RI)

Jakarta, Aktual.com – Pemerintah Indonesia, lewat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Belgia sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang penanggulangan terorisme.

Kepala BNPT, Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menyatakan pentingnya terus meningkatkan kerja sama mengingat perkembangan ideologi transnasional yang terjadi di seluruh dunia.

“Kerja sama ini perlu terus ditingkatkan ke depannya,” kata Rycko dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu (6/12).

Rycko dan timnya bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Belgia, Annelies Verlinden, yang didampingi oleh Direktur The Coordination Unit for Threat Analysis (CUTA) Belgia di Brussel, pada Jumat (1/12).

Dalam pertemuan tersebut, Rycko menjelaskan upaya yang telah dilakukan oleh kedua negara dalam menerapkan perjanjian kerja sama di bidang penanggulangan terorisme yang ditandatangani pada bulan Juni 2022.

“Sudah ada berbagai bentuk kerja sama, seperti pertukaran informasi, pengalaman, dan pembelajaran terbaik, serta penguatan kapasitas dan kapabilitas. Juga telah diadakan pertemuan joint working group (JWG), yang pertama di Belgia dan yang kedua di Jakarta pada bulan Oktober 2023,” terang Rycko.

Dia menambahkan beberapa hal yang perlu diikuti dari hasil pertemuan JWG, termasuk pentingnya berbagi pengalaman dalam menangani wanita dan anak-anak yang terkait dengan Foreign Terrorist Fighters (FTF).

Rycko menyoroti lebih dari 60 negara di mana warganya terlibat dan bergabung dengan FTF di daerah konflik, seperti Suriah dan Irak. Saat ini, menurut Rycko, masih ada banyak wanita dan anak-anak yang terkait dengan FTF.

“Oleh karena itu, sangat penting untuk berbagi pengalaman terbaik terkait dengan penanganan wanita dan anak-anak yang terkait dengan Foreign Terrorist Fighters,” ujar Rycko.

Seperti yang disampaikan oleh Rycko, Annelies Verlinden juga menilai peningkatan kerja sama antara kedua negara melalui pertukaran pengalaman dalam mencegah kejadian terorisme sebagai langkah yang strategis.

Verlinden mengapresiasi pengalaman Indonesia dalam mengatur dan menjaga keamanan, mengingat jumlah penduduknya yang besar. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa kerja sama antara Belgia dan Indonesia dalam menanggulangi terorisme sangat penting untuk dilakukan.

“Khususnya di bidang penanggulangan terorisme, sangat penting bagi kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama dan saling berbagi praktik terbaik karena pengalaman satu negara pasti akan memberikan pembelajaran bagi negara lainnya untuk mengantisipasi kejadian serupa,” ujar Verlinden.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan