Jakarta, Aktual.com – Deputi Bidang Perizinan dan Inspeksi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Khoirul Huda mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan 126 sinyal proteksi Nuklir untuk mengamankan efek buruk radiasi.

Namun saat ini, alat yang dinamakan Radiology Delta Monitoring System (RDMS) baru terpasang enam pemancar di Indonesia.

“Sekarang ini baru ada enam di pulau Jawa,” ujar Khoirul Huda di Jakarta, Kamis (26/10).

Khoirul menyebut RDMS yang dipasang kebanyakan impor dari Eropa. Bapeten pun mengusahakan pengadaan alat setiap tahun tergantung dari anggaran yang ada.

“Impor dari Eropa kebanyakan RDMS. Kita usahakan setiap tahun,” ungkap Khoirul.

Sementara itu Kepala Bapeten Jazi Eko Istianto menyebut di 2018 akan menambah enam RDMS. Alat tersebut akan di pasang di daerah perbatasan.

“Karena keterbatasan dana jadi enam dulu. Mungkin kita sebar, tiap satu pulau satu dulu,” ujar Jazi.

 

Andy

Artikel ini ditulis oleh: