Beranda Lensa Aktual Flash Photos Indonesia Gagal Total Kelola Sumber Daya Alam Flash Photos Indonesia Gagal Total Kelola Sumber Daya Alam 11 Desember 2015, 20:43 Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO 1 dari 27 Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah dan Pengamat dari Aliansi Kebangsaan Dawam Rahardjo saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Dari kiri ke kanan, Penggagas Aliansi Kebangsaan, Ponco Sutowo, Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, dan Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Cendikiawan Papua, Hidayat Alhamid, saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Aktivis Jaringan Tambang, Siti Maimunah saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Pengamat Politik yang juga Cendikiawan Aliansi Kebangsaan Yudi Latif saat diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Suasana diskusi "Kasus Freeport dan Penataan Ulang Pengelolaan Sumber Daya Alam" di Jakarta, Jumat (11/12). Menurut Dawam Rahardjo, tambang PT Freeport Indonesia seharusnya bisa menjadi wilayah yang menguntungkan masyarakat. Namun selama 70 tahun merdeka, pengelolaan tambang tidak memperkaya masyarakat Indonesia. Jadi Indonesia dinilai gagal total dalam mengelola sumber daya alam (SDA) yang dimiliki, terutama sektor pertambangan dan minyak & gas bumi (migas). Pasalnya, pengelolaan SDA sama sekali tidak memberikan pendapatan serta multiplier effect bagi masyarakat. AKTUAL/TINO OKTAVIANO Artikel ini ditulis oleh: Ikuti WhatsApp Channel Aktual ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS Flash Photos YDBA dan Disperindag Jawa Barat Komitmen Kembangkan IKM di Wilayah Bandung Flash Photos Gebrakan Besar! Priskhianto Siap Gelar Munas Rekonsiliasi untuk Koperasi Indonesia Flash Photos Grand Final IM3 Collabonation 2024, 12 Finalis Bersaing Rekaman dengan Hindia Flash Photos BTN Masuk 10 Besar BUMN Paling Informatif Flash Photos BTN Gelar Soft Launching Bale Flash Photos Generali Dukung Semarang 10K di Akhir 2024 Masuk Selamat Datang! Masuk ke akun Anda nama pengguna kata sandi Anda Lupa kata sandi Anda? mendapatkan bantuan Disclaimer Pemulihan password Memulihkan kata sandi anda email Anda Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda. CONNECT WITH US233,018FansSuka11,767PengikutMengikuti813PengikutMengikuti78,600PelangganBerlanggananBerita Lain Resmi! KPK Tetapkan Hasto Sebagai Tersangka Kasus Suap Harun Masiku 24 Desember 2024, 17:20 YDBA dan Disperindag Jawa Barat Komitmen Kembangkan IKM di Wilayah Bandung 24 Desember 2024, 17:43 Semeru Erupsi Disertai Letusan Setinggi 900 Meter di Atas Puncak 24 Desember 2024, 06:35 Bapanas Catat Harga Daging Sapi Turun Menjadi Rp128.730 per Kg.Telur Ayam... 24 Desember 2024, 09:13 Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Perdagangan Sepi Jelang Natal 24 Desember 2024, 08:54