Jakarta, Aktual.com-Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengatakan pemerintah segera mengirimkan bantuan kemanusian kepada pemerintah Myanmar setelah gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter mengguncang pada Rabu (24/8).
“Kita akan siap memberikan bantuan,” kata Juru Bicara Kemlu Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers mingguan di Ruang Palapa Kemlu, Jakarta, Kamis (25/8).
Saat ini pemerintah tengah melakukan komunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Myanmar untuk mengetahui jenis bantuan yang dibutuhkan, jumlah korban dan tingkat kerusakan yang dialami pascagempa mengguncang negara tersebut.
Berdasarkan data Kemlu, terdapat 609 WNI yang saat ini berada di Myanmar, dan Arrmanatha mengatakan hingga kini tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban atau terdampak gempa tersebut.
“Kita sedang mencari tahu (kabar para WNI) dan untuk KBRI sendiri, informasi yang kita terima semua staf dalam keadaan aman,” kata Arrmanatha.
Dalam kesempatan tersebut, Jubir Kemlu atas nama pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Myanmar atas musibah bencana gempa yang menimpa negara mereka.
Terlebih lagi, sebagai salah satu negara tetangga dan sesama negara ASEAN, Indonesia akan melakukan upaya terbaik untuk dapat membantu proses pemulihan Myanmar pascagempa.
Gempa berskala 6,8 SR mengguncang Kota Chauk, bagian barat daya Mandalay, Myanmar, sekitar 35 kilometer dari ibu kota Bagan, kota kuno Myanmar, yang disebut sebagai “Kota Empat Juta Pagoda”.
Kota Chauk yang berpenduduk 45 ribu jiwa tersebut merupakan tujuan turis utama di Myanmar, dan sekitar 185 ribu orang tinggal di sekitar wilayah itu.
Getaran gempa itu juga mengguncang sebagian besar negeri tersebut termasuk Nay Pyi Taw dan Yangoon.
Gempa bumi tersebut mengguncang gedung dan mengganggu pasokan listrik di banyak bagian negeri itu, kata warga di daerah yang diguncang gempa.
Hingga saat ini, belum ada laporan terperinci mengenai korban akibat gempa tersebut, kecuali satu orang tewas di Pakkoku yang juga belum terkonfirmasi.
Artikel ini ditulis oleh: