Massa memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat Aksi Bela Palestina di Jakarta, Minggu (17/12). Aksi tersebut menyerukan pembelaan untuk Palestina dan mengecam pengakuan sepihak Presiden Amerika Serikat Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Indonesia menyediakan 10 beasiswa bagi pemuda Palestina untuk menjadi penerbang yang disediakan Sekolah Penerbang Perkasa, demikian keterangan Fungsi Politik Palestina pada Kedutaan Besar RI di Amman, Jordania, Nico Adam yang diterima di Jakarta, Ahad (1/7).

“Harapan saya, program pelatihan pilot ini dapat berjalan sesegera mungkin dan anak muda Palestina yang mempunyai bakat dan minat di bidang ini dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya agar dapat berkarir sebagai pilot komersial dan akhirnya bisa membantu ekonomi keluarganya. Mudah-mudahan dukungan yang kecil ini bisa meringankan sebagian penderitaan mereka,” kata Pendiri dan CEO Sekolah Penerbangan Perkasa, Septo Adjie Sudiro.

Pendaftaran program beasiswa penerbang tersebut dibuka hingga tanggal 31 Juli 2018 dan proses seleksi akan dilakukan bekerja sama dengan KBRI Amman.

Menurut Septo, informasi mengenai peluang beasiswa penerbang tersebut telah disebarkan kepada masyarakat Palestina yang berada di Tepi Barat, Jalur Gaza, dan mereka yang tinggal di pengungsian.

“Mereka akan dididik mulai dari tingkat dasar sampai menjadi pilot komersial yang siap bekerja atau ‘from Zero to Hero’. Dan pada saatnya mereka akan disalurkan untuk bekerja di maskapai penerbangan di Indonesia ataupun maskapai internasional,” jelas Septo.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Jordania, Andy Rachmianto, menyambut baik pelaksanaan program beasiswa penerbang tersebut dan menghargai semangat masyarakat Indonesia untuk membantu warga Palestina.

“Kita yang berada langsung di wilayah perbatasan dengan Palestina, yang setiap hari membaca, mendengar, dan menyaksikan kekerasan dan penindasan yang dialami oleh rakyat Palestina, ikut merasakan penderitaan dan kesulitan yang mereka hadapi,” ujar Duta Besar Andy.

Karena itu, lanjut dia, Pemerintah Indonesia sangat menghargai setiap gagasan dan langkah positif yang diambil oleh individu atau lembaga yang turut membantu program-program bantuan yang nyata bagi warga Palestina.

Duta Besar Andy menambahkan bahwa Indonesia akan terus berada di garis terdepan dalam mendukung Palestina.

“Kita tidak hanya mendukung Palestina dalam meraih kemerdekaan, tapi juga dalam pembangunan bangsa. Sejak terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020, Indonesia menempatkan Palestina menjadi isu prioritas,” tegas dia.

Sejak tahun 2008, Pemerintah Indonesia telah memberikan bantuan pengembangan kapasitas kepada lebih dari 1.800 warga Palestina melalui 158 kegiatan senilai lebih dari 10 juta dolar AS.

Program beasiswa yang disediakan oleh Sekolah Penerbang Perkasa diharapkan dapat diikuti oleh individu dan lembaga-lembaga lainnya di Indonesia guna mempersiapkan Palestina sebagai bangsa yang mandiri dan merdeka.

Indonesia telah menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung dan membantu Palestina pada Konferensi Negara-negara Asia Timur Untuk Palestina atau Conference among East Asian Countries for Palestinian (CEAPAD III) di Bangkok, Thailand pada 26-27 Juni 2018.

Pertemuan tersebut telah menghasilkan pernyataan bersama yang berisi keprihatinan mendalam atas perkembangan situasi di Palestina, serta komitmen untuk memperkuat koordinasi anta negara anggota guna meningkatkan efektifitas bantuan pembangunan bagi Palestina.

Dalam pertemuan tiga tahunan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan komitmen RI dalam Rencana Aktivitas Tiga Tahun CEAPAD 2019-2021 untuk membantu Palestina sebesar dua juta dolar AS dalam bentuk program pembangunan kapasitas, antara lain di bidang pengairan, pertanian, pembangunan ekonomi, teknologi informasi dan komunikasi, pelatihan Interpol, dan pemberian beasiswa untuk berbagai tingkat pendidikan di perguruan tinggi, termasuk beasiswa untuk menjadi penerbang komersial. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka