Aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas ekspor Impor Jakarta International Container Terminal (JICT) di Jakarta, Jumat (9/9). Dua pengelola terminal peti kemas ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok yakni Jakarta International Container Terminal (JICT) dan TPK Koja memberlakukan biaya jasa penimbangan peti kemas ekspor pada auto gate JICT-TPK Koja sebesar Rp50.000 per boks. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Indonesia dan Uni Eropa (UE) berkomitmen untuk memperkuat konektivitas antar kedua wilayah sehingga dapat meningkatkan ekonomi melalui kemudahan mobilitas manusia dan barang, kata Komisioner Eropa Bidang Transportasi Violeta Bulc.

“Perjanjian perdagangan yang komprehensif dan hubungan konektivitas yang efektif benar-benar dapat meningkatkan ekonomi dan mobilitas masyarakat kita bersama,” katanya dalam Diskusi Meja Bundar Bisnis UE-Indonesia yang bertajuk “Solusi Transportasi yang Inovatif dan Berkelanjutan” di Jakarta, Jumat (29/9).

Dalam memperdalam kerja sama transportasi, pihaknya juga mendorong peningkatan konektivitas penerbangan diantara kedua belah pihak sehingga ke depan bisa ada banyak rute penerbangan antara Uni Eropa dan Indonesia.

Tapi yang utama adalah kenyamanan, keamanan dan kemudahan yang harus terjamin sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat kedua belah pihak.

“Melalui negosiasi-negosiasi Perjanjian Transportasi Penerbangan Komprehensif UE-ASEAN yang sedang berjalan, kami akan mendorong konektivitas penerbangan antara kedua belah pihak. Ini bagus untuk bisnis dan masyarakat kita,” ujarnya.

Violeta menuturkan pihaknya juga mendorong peningkatan konektivitas Uni Eropa dengan negara-negara Asia termasuk ASEAN.

Dia mengatakan seiring dengan meningkatnya pertumbuhan urbanisasi, maka permintaan transportasi juga meningkat secara besar-besaran.

“Infrastruktur transportasi perkotaan yang buruk menyebabkan kemacetan yang berat dan biaya ekonomi, lingkungan, dan sosial yang tinggi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Violeta berharap Uni Eropa dan Indonesia juga dapat mempererat kerja sama bisnis dalam penyediaan infrastruktur dalam mengembangkan transportasi yang efektif dan efisien.

“Uni Eropa memiliki pengalaman besar dalam membangun jaringan yang berkelanjutan dalam kondisi yang sangat kompetitif dan saya berharap dapat meningkatkan kerjasama bisnis dalam hal penyediaan infrastruktur berkualitas di sini,” ujarnya.

ANT

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan