Jakarta, Aktual.co — Dosen dan Psikolog Sosial Universitas Indonesia, Dra. Ratna Djuwita, menjelaskan alasan pelaku melakukan Bullying atau semacam penindasan adalah, karena si pelaku ingin menunjukkan bahwa ia memiliki ‘power’ dan butuh pengakuan dari lingkungan sosial sekitarnya.

Selain itu, kata Ratna Djuwita, faktor orang melakukan Bullying adalah, balas dendam.

“Inilah yang lebih berbahaya, faktor balas dendam karena dulu pelaku ini pernah mengalami Bullying, maka timbulah rasa dendam dalam jangka panjang. Dan saat ada kesempatan untuk melampiaskan dendamnya, maka terjadilah ia melakukan penindasan atau Bullying tersebut pada orang lain, persis dengan yang pernah ia alami dahulu,” jelasnya dalam seminar festival anak “Melawan Bullying”, yang diselenggarkan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, ditulis Minggu (30/11), .

Yang ketiga adalah Katarsis yang artinya adalah menumpahkan atau melampiaskan kemarahannya terhadap orang lain yang tidak tahu menahu yang biasanya mungkin, orang yang katarsis bisa melampiaskannya melalui tulisan, maupun mencurahkannya terhadap teman. Tetapi, kata Ratna Djuwita, juga ada yang memlampiaskannya dengan kekerasan maupun Bullying tersebut.

Maka dari itu, saran Ratna Djuwita, pelaku yang melakukan Bullying ini pun patut kita perhatikan pula sisi psikologisnya, mengapa ia melakukan hal tersebut. Dan untuk itu, peran orang tua dan guru, sangat penting.

“Banyak sekali justru di Indonesia seorang guru yang malah membiarkan muridnya menjadi korban Bullying tanpa tindakan apapun, malah membiarkannya dan menganggap itu spele, dengan alasan takut dengan orang tua pelaku Bullying ini, karena mungkin punya backingan, jadi membiarkannya saja. Salah besar itu,” tegasnya.

Dalam penjelasannya, seorang guru adalah orangtua kedua bagi muridnya disekolah, sudah menjadi tanggung jawabnya melindungi seluruh muridnya, termasuk untuk para anak-anak korban Bullying.

Chelsean Islan, selaku Duta Kanker Payudara mengatakan bahwa “seharusnya di setiap sekolah di Indonesia menyediakan seperti bimbingan konseling yang nyaman untuk para murid atau anak-anak yang ingin mengadukan keresahannya, karena di Bullying oleh teman sekitarnya,” sarannya.

Karena, kata Chelsean, seperti yang kita ketahui dampak Bullying bagi korban sangatlah fatal bagi masa depannya dan juga mencegah kembalinya para pelaku Bullying yang akan datang.

Artikel ini ditulis oleh: