Anak-anak korban penggusuran Kampung Pulo membaca buku di perpustakaan keliling di halaman Rumah Susun Jatinegara Barat, Jakarta, Selasa (25/8). Kantor Perpustakaan dan Arsip Jakarta Timur menyediakan perpustakaan keliling dan arena bermain guna membantu menghilangkan trauma, memberikan hiburan, dan meningkatkan minat baca kepada anak-anak Kampung Pulo yang pindah ke rusun tersebut. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./kye/15

Balikpapan, Aktual.com – Beragam upaya sekolah dan guru untuk menjadikan siswa-siswa gemar membaca dan mempertahankan minat baca.

Kepala Sekolah SDN 12 Tenggarong, Kutai Kartanegara, Siti Albani menyadari sekolahnya mengalami masalah baru justru setelah sejumlah guru mengikuti pelatihan mengajarkan program literasi bersama Tanoto Foundation.

Program literasi adalah program pelatihan peningkatan minat baca. Kepada para guru diberikan sejumlah metode dan teknik, cara dan trik, agar siswa suka membaca.

“Kami selalu yakin, minat baca anak-anak itu mudah dibangkitkan. Nah sekarang anak-anak sudah gemar membaca, eh buku-bukunya kurang,” kata Albani.

Saat ini setiap kelas punya pojok baca, yaitu sebuah rak kecil dengan sejumlah buku. Murid-murid membaca buku dari perpustakaan kelas itu bergantian. Lalu tiba masa semua buku sudah dibaca oleh semua siswa.

Sebab tak selalu ada dana untuk beli buku baru, solusinya ketemu sendiri. Buku-buku antarpojok baca setiap kelas ditukar. “Buku dari kelas 5 boleh dipinjam murid kelas 6, murid kelas 5 boleh pinjam ke kelas 6,” senyum Albani.

Tidak hanya buku-buku yang bertukar dan minat baca yang terus meningkat. Anak-anak juga berteman lebih luas.

Artikel ini ditulis oleh: