Jakarta, Aktual.co —Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibuat geram dengan ditemukannya anggaran dan kegiatan siluman alias fiktif di beberapa SKPD Pemprov DKI.
Tapi dia yakin semua bentuk penyelewengan anggaran itu bisa diberantas melalui penerapan sistem e-budgeting. Untuk itu dia mendesak agar sistem itu segera diterapkan. 
“Banyak sekali item anggaran yang muncul tiba-tiba tapi gak ada prosesnya, tapi pas sampai dibelakang jadi muncul (angkanya). Seperti kejadian masukkan truk sampah melalui e-catalog kan sudah ada dananya. Begitu masuk ke APBD-P, mobil sudah dibeli, mau dibayar tiba-tiba uangnya hilang,” ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (6/11).
Namun diakuinya juga hingga saat ini penerapan e-budgeting masih temui ‘perlawanan’ di SKPD di mana banyak yang tak mau memasukan harga satuan untuk perincian anggaran. Sikap tegas juga sudah diambil untuk ‘menyentil’ para Dinas yang membandel itu. 
Selain lewat e-Budgeting, cara lain yang akan diterapkan Ahok untuk mencegah munculnya anggaran ‘siluman’ adalah dengan transparansi kepada publik di proses pembahasan APBD 2015. 
Yakni dengan cara memvideokan rapat pembahasan APBD 2015 yang akan digelar di DPRD DKI. Selanjutnya rekaman video itu akan diunggah ke situs Youtube sehingga publik bisa mengawasi.
“Kalau tidak mau direkam dan diupload di Youtube maka kami tidak mau melakukan pembahasan,” tambahnya.
Ahok mengatakan sudah membicarakan rencana tersebut dengan beberapa pimpinan DPRD DKI dan mereka merespon dengan baik.
“Ini idenya dari Ketua DPRD. Beberapa pimpinan DPRD sementara menyetujui rencana ini. Kalau mereka mau melakukan pembahasan tanpa direkam, berarti SKPD kami main. Kami akan stafkan mereka. Itu langkah2 untuk mengatasi seperti ini,” ujarnya.
Untuk pelaksanannya, Ahok mengatakan akan segera dilaksanakan ketika komisi di DPRD sudah dibentuk. “Anggaran 2015 kan kita mau bahas, jadi mulai pembahasan nanti langsung. Tetapi sayangnya DPRD belum ada komisi.” 

Artikel ini ditulis oleh: