Presiden Palestina Mahmoud Abbas berkeras bahwa situasi di Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur harus dikembalikan ke status. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com- Kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Rabu mengatakan Jerusalem tidak dijual, setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menghentikan bantuan keuangan buat Palestina.

“Jerusalem tidak dijual, baik ditukar dengan emas maupun perak,” kata Juru Bicara Abbas, Nabil Arbu Rudeinah, sebagaimana dikutip Kantor Berita Palestina, WAFA.

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Hanan Ashrawi mengatakan hak rakyat Palestina tidak dijual, demikian laporan Xinhua, di Jakarta, Rabu (3/1).

“Dengan mengakui Jerusalem, yang diduduki, sebagai ibu kota Israel, Donald Trump bukan hanya telah melanggar hukum internasional, tapi juga dengan satu tangan telah menghancurkan landasan perdamaian dan membenarkan pencaplokan tidak sah Israel atas kota itu.” Hanan Ashrawi menambahkan,

“Kami takkan bisa diperas. Presiden Trump telah menyabot pencarian kami bagi perdamaian, kebebasan dan keadilan. Sekarang ia berani menyalahkan rakyat Palestina atas konsekuensi tindakannya sendiri yang tidak bertanggung-jawab.”

Di Twitter pada Selasa (2/1), Trump mengatakan, “Kami membayar untuk Palestina RATUSAN JUTA DOLAR setahun dan tak mendapat penghargaan atau penghormatan. Mereka bahkan tak ingin merundingkan kesepakatan perdamaian, yang sudah lama melewati batas waktu, dengan Israel … Karena Palestina tak lagi ingin membicarakan perdamaian, mengapa kami mesti melakukan pembayaran sangat besar ini pada masa depan buat mereka?”

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby